ViralNews.id - Publik saat ini tengah membela seorang siswa SMP yang berinisial R (13) yang melakukan tindakan pembakaran di sekolah pada Selasa (27/6/2023) dini hari.
R dengan nekat merusak sekolahnya, yaitu SMPN 2 Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah sebagai bentuk balas dendam.
Polisi menelusuri rekaman CCTV sekolah dan menangkap R yang melakukan pembakaran di sekolahnya.
Saat ini, R tidak ditahan karena masih berusia di bawah umur. Meskipun demikian, orang tua R tetap diwajibkan melaporkan kejadian ini kepada kepolisian.
"Kami tidak menahan R karena dia masih di bawah umur. Kami menyerahkan tersangka ini kepada orang tuanya dan meminta mereka untuk melaporkannya. Selain itu, kami akan terus mengawasinya," kata Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi kepada media, pada Rabu (28/6/2023).
Opini publik saat ini terbagi mengenai kasus ini. Beberapa orang di masyarakat memihak R, namun ada juga yang menentang tindakan yang dilakukan olehnya.
Kepala sekolah SMPN 2 Pringsurat berpendapat bahwa R sering mencari perhatian lebih dari teman-teman dan guru-gurunya.
Polres Temanggung juga diketahui membawa R dalam konferensi pers sehingga membuatnya terlihat seperti seorang teroris.
Pada saat itu, R mengenakan penutup mata sambil diawasi oleh anggota kepolisian yang dilengkapi dengan senjata lengkap.
Tidak terduga, pengguna internet berbondong-bondong membela R yang seharusnya dianggap sebagai korban perundungan.
Komedian Arie Kriting melalui akun Twitter pribadinya mengungkapkan kritiknya terhadap perlakuan orang-orang terhadap R yang sama sekali tidak memiliki empati.
Hal ini karena R mengalami perundungan dari teman-temannya dan dihina oleh guru-gurunya di depan sekolah. Arie prihatin karena R seharusnya mendapatkan dukungan dan konseling karena dia adalah korban perundungan.
"Dibully oleh teman-temannya. Dihina oleh gurunya. Seharusnya dia mendapatkan pendampingan untuk konseling, karena anak ini sebenarnya adalah korban," bela Arie Kriting dalam cuitannya.
Komika terkenal ini juga menyesalkan perlakuan terhadap R yang seolah-olah seperti seorang teroris, padahal selama ini yang melakukan teror adalah sekolah yang tidak memberikan ruang yang aman baginya.
