VIRALNEWS.ID - Perut seorang hiu tutul yang mati terdampar di Pantai Yehkuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali, ditemukan penuh dengan sampah plastik, termasuk sedotan plastik.
Temuan ini terungkap melalui hasil nekropsi yang dilakukan oleh Jaringan Satwa Indonesia (JSI) pada Jumat (29/9/2023).
Petugas nekropsi dari JSI, Hasnaulhusna, mengungkapkan, "Tadi dari hasil kami bedah lambungnya itu masih ada sisa-sisa makanan jadi indikasi masih makan. Namun, kami menemukan beberapa plastik dan juga sedotan plastik. Selanjutnya kami membuka organ hati terlihat tidak ada masalah, namun kami tetap menunggu hasil laboratorium nantinya."
Dokter hewan tersebut juga menjelaskan bahwa selain membedah organ dalam hiu tutul, pihaknya mengambil beberapa sampel DNA dari sirip hiu.
"Kami akan tetap menunggu hasil laboratorium untuk memastikan kematiannya. Dugaan awal memang indikasi sakit, tapi kami masih belum bisa memastikan, namun dengan temuan beberapa benda aneh seperti sampah plastik ini, kecurigaan mengarah ke sana," tambah Hasnaulhusna.
Peristiwa terdamparnya hiu tutul ini merupakan kasus kelima yang terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Jembrana sepanjang tahun 2023.
Sebelumnya, berdasarkan data Satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), pada 8 April, ditemukan paus sperma di Pantai Yehleh, Kecamatan Pekutatan. Kemudian, pada 27 April, ditemukan lumba-lumba di Pantai Tembles, Kecamatan Mendoyo.
Pengawas Perikanan dari Satuan PSDKP Jembrana, Nopen Setiawan, menjelaskan, "Kemudian pada 30 Mei 2023, ditemukan lumba-lumba mati di Pantai Cupel, Kecamatan Negara, dan pada 17 Juni 2023, ditemukan hiu paus di Pantai Air Kuning, Kecamatan Jembrana."
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih menjaga laut dan lingkungan, terutama dalam hal tidak membuang sampah plastik sembarangan. "Kita harus sama-sama menjaga alam dengan sebaik mungkin," tegas Nopen Setiawan.