Merek asal Tiongkok ini meluncurkan dua model PHEV terbaru, BYD Seal DM-I dan Qin L DM-I, yang diklaim sebagai mobil hybrid dengan jangkauan terjauh saat ini. Teknologi Hybrid BYD memungkinkan tenaga listrik mendominasi penggerak roda selama perjalanan.
Ketika baterai habis, mesin bensin otomatis beroperasi untuk menggerakkan roda, sementara pengisian daya baterai dilakukan secara manual seperti mobil listrik lainnya.
BYD Seal DM-I dan Qin L DM-I dilengkapi dengan baterai Lithium Iron Phosphate (LiFePO4) yang besar serta mesin pembakaran yang lebih efisien, memungkinkan jarak tempuh yang lebih jauh.
Dengan mesin bensin 1500 cc yang memiliki injeksi langsung, versi naturally aspirated mampu menempuh hingga 1200 KM, sedangkan versi turbocharged mencapai 1305 KM.
Pengujian menggunakan Data NEDC menunjukkan bahwa jika mesin pembakaran diaktifkan, jarak tempuh sedan ini bisa lebih jauh. Secara keseluruhan, berdasarkan pengujian CLTC (China Light Duty Vehicle Test Cycle), sedan PHEV ini dapat menempuh hingga 21.100 KM dengan kombinasi baterai 15,8 KWH dan mesin 1500 cc.
Konsumsi bahan bakar BYD Seal DM-I dan Qin L DM-I sangat efisien untuk perjalanan jarak jauh, hanya membutuhkan 2,9 liter bensin untuk menempuh jarak 100 KM, serta konsumsi baterai sekitar 10,7 KWH per KM.
Meski demikian, belum ada kepastian apakah mobil hybrid terbaru mereka akan masuk ke pasar Indonesia.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Ingel Z., menyebutkan bahwa saat ini fokus utama mereka adalah memasarkan kendaraan listrik berbasis baterai seperti Dolphin dan Treal, serta beberapa produk terbaru lainnya.