VIRALNEWS.ID, JAKARTA - MG Motor Indonesia tampaknya belum tertarik untuk bersaing di segmen mobil listrik mungil atau mikro.
Padahal, merek yang menggabungkan unsur Inggris dan China ini memiliki model MG Comet EV, yang merupakan kembaran Wuling Air EV—salah satu kendaraan listrik kecil yang cukup sukses di Indonesia.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) MG Motor Indonesia, Hu Guowei, setiap pabrikan memiliki strategi pasar yang berbeda. MG sendiri memilih untuk fokus pada segmen menengah ke atas dalam industri otomotif Tanah Air. Ia menegaskan bahwa MG lebih mengutamakan skala produksi yang sesuai dengan target pasar mereka.
"Manufaktur itu selalu berbicara skala, bagi kami MG mengkhususkan diri untuk bermain di volume segmen middle up. Jadi, seperti yang Anda tanyakan, micro car itu bukan gaya kami," ujar pria yang akrab disapa Alec itu saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski pasar mobil listrik mungil terus berkembang dengan kehadiran Wuling Air EV dan Seres E1, MG menilai bahwa meskipun volume penjualan cukup besar, margin keuntungan di segmen ini belum cukup menarik.
"Volume-nya mungkin besar, tetapi margin-nya belum tentu bagus," tambah Alec.
Sebagai informasi, MG Comet EV memiliki desain yang mirip dengan Wuling Air EV karena keduanya berada di bawah naungan SAIC Motor. Kendaraan ini dilengkapi dengan head unit 10,25 inci yang berfungsi sebagai sistem hiburan dan panel instrumen.
Berbeda dengan Air EV yang dijual di Indonesia, MG Comet EV telah dilengkapi dengan fitur Android Auto dan Apple CarPlay. Mobil listrik ini menggunakan baterai litium ion prismatik berkapasitas 17,3 kWh dengan jarak tempuh 230 km, serta motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 40,4 tk dan torsi 110 Nm.
Di pasar India, MG Comet EV ditawarkan dalam satu varian dengan harga 798 ribu rupee atau sekitar Rp 143 juta. Namun, untuk saat ini, MG Indonesia belum memiliki rencana untuk menghadirkan model ini ke dalam negeri.
