VIRALNEWS.ID - Penjualan mobil listrik di Benua Eropa mengalami penurunan signifikan, meskipun kawasan ini dikenal sangat peduli terhadap emisi gas buang kendaraan. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri otomotif dalam mempromosikan kendaraan listrik di tengah perubahan kebijakan dan preferensi konsumen.
Penurunan Penjualan di Uni Eropa
Di Uni Eropa, penjualan mobil listrik turun total sebesar 12 persen. Ironisnya, penurunan terbesar terjadi di Jerman, salah satu negara produsen mobil listrik terbesar di dunia.
Jerman mengakhiri subsidi untuk pembelian kendaraan listrik lebih awal pada Desember 2023 sebagai bagian dari kesepakatan anggaran tahun 2024 yang diselesaikan pada menit-menit terakhir.
Penghapusan subsidi ini tampaknya berdampak signifikan, dengan penjualan di Jerman turun sebesar 16 persen tahun ini. Secara keseluruhan, penjualan mobil baru di Uni Eropa turun 3 persen pada bulan Mei dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini adalah yang kedua kalinya terjadi tahun ini, dan mencakup wilayah yang lebih luas termasuk Inggris dan negara-negara EFTA (European Free Trade Association), dengan penurunan sebesar 2,6 persen.
Selama beberapa bulan terakhir, permintaan kendaraan listrik di Eropa memang mulai menurun setelah beberapa tahun mengalami peningkatan yang cukup kuat.
Tantangan bagi Produsen Mobil Listrik
Di tengah persaingan untuk memproduksi model yang lebih terjangkau, banyak produsen menghadapi tantangan besar. Meskipun pangsa pasar mobil listrik penuh turun menjadi 12,5 persen dari sebelumnya 13,8 persen pada Mei 2023, penjualan mobil hybrid justru meningkat. Pangsa pasar mobil hybrid naik menjadi 29,9 persen dari sebelumnya 25 persen.
Peningkatan ini terlihat dari kinerja penjualan Volkswagen yang naik sebesar 1,6 persen dan Toyota yang mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 13 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meski mobil listrik penuh mengalami penurunan, mobil hybrid justru semakin diminati oleh konsumen Eropa.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Penjualan
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi penurunan penjualan mobil listrik di Eropa antara lain:
-
Penghapusan Subsidi: Subsidi untuk pembelian kendaraan listrik telah menjadi insentif utama bagi konsumen. Penghapusan subsidi di Jerman memberikan dampak signifikan pada penurunan penjualan. Subsidi ini tidak hanya membantu mengurangi biaya awal pembelian tetapi juga menjadi pendorong utama bagi konsumen untuk beralih ke kendaraan listrik.
-
Persaingan untuk Model Terjangkau: Produsen mobil di Eropa menghadapi tantangan dalam memproduksi model kendaraan listrik yang lebih terjangkau bagi konsumen. Biaya produksi yang tinggi dan harga jual yang mahal membuat mobil listrik kurang kompetitif dibandingkan dengan kendaraan konvensional atau hybrid.
-
Perubahan Preferensi Konsumen: Konsumen di Eropa mulai melirik mobil hybrid sebagai alternatif yang lebih ekonomis dan praktis. Mobil hybrid menawarkan kombinasi mesin konvensional dan listrik, memberikan fleksibilitas lebih besar dan mengatasi masalah infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas di banyak tempat.
-
Ketidakpastian Ekonomi: Situasi ekonomi yang tidak pasti dan inflasi yang meningkat dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Ketidakpastian ini membuat konsumen lebih berhati-hati dalam berinvestasi pada kendaraan baru, terutama yang harganya lebih tinggi seperti mobil listrik.
Penurunan penjualan mobil listrik di Eropa mencerminkan dinamika kompleks yang melibatkan kebijakan pemerintah, preferensi konsumen, dan tantangan industri.