VIRALNEWS.ID, Semarang - Baru-baru ini, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) melakukan kebijakan melarang penggunaan EV Charging Station untuk konsumen kendaraan listrik merek lain.
Salah satu preferensinya, mengutamakan konsumen pemilik EV Hyundai yang semakin bertambahnya populasinya. Namun yang terjadi di lapangan, pemilik EV Hyundai justru seperti menjadi tamu di rumah sendiri.
Banyak keluhan dari pemilik EV Hyundai, ketika akan melakukan pengisian daya listrik di EV Charging Station milik Hyundai, tapi harus mengantri.
Ironisnya, justru EV merek lain yang lebih banyak menggunakan Charging Station tersebut, sebut Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer PT HMID.
Budi yang ditemui di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/9/2024) malam berlanjut, hal yang wajar ketika konsumen pemilik EV Hyundai menuntut hak istimewanya.
Atas dasar itu, juga himbauan dari pihak Kementerian ESDM, PT HMID kemudian menutup sekitar 200-an akses EV Charging Station miliknya yang tersebar di seluruh Indonesia untuk merek EV lainnya.
“Sekaligus, kami menghimbau kepada teman-teman brand EV lain untuk juga melakukan investasi membangun EV Charger Station. Karena ke depan, akan semakin banyak populasi EV di Indonesia, seiring dengan semakin tingginya permintaan masyarakat,” lanjut Budi.
Faktanya, saat ini semakin banyak brand EV baru yang masuk di Indonesia, dan bahkan mengklaim dengan penjualan tertinggi, namun tidak diikuti dengan penyediaan EV Charging Station.
EV brand baru yang semakin gencar masuk di Tanah Air, sebut saja BYD, NETA, Chery hingga VinVest.
Hyundai sendiri, bisa dikatakan sebagai salah satu merek pertama yang memperkenalkan EV di Indonesia. Serta memiliki EV Charging Station terbanyak di antara pemain EV yang ada. (budsan)