VIRALNEWS.ID - Belum lama ini, muncul kabar bahwa Tesla berencana membawa pikap listrik futuristiknya, Cybertruck, ke pasar China. Namun, Tesla langsung memberikan klarifikasi bahwa Cybertruck tidak akan dipasarkan di negara dengan pasar kendaraan listrik terbesar di dunia tersebut.
Kepastian ini dilaporkan oleh media lokal China, Jiemian. Dalam laporannya pada Selasa (3/12/2024), Jiemian mengutip pernyataan Tesla yang menyebutkan, “Mereka tidak memiliki rencana untuk menjual model tersebut (Cybertruck) di pasar kendaraan listrik terbesar di dunia (China).”
Ketiadaan Cybertruck dalam daftar kendaraan yang tersedia untuk dipesan di situs resmi Tesla China semakin menguatkan pernyataan tersebut.
CEO Tesla, Elon Musk, juga sempat menyebutkan adanya tantangan besar dalam memasarkan Cybertruck di China. Meski tidak memberikan rincian alasan, salah satu penghalang utama adalah regulasi ketat terkait pikap di negara tersebut.
Aturan Ketat untuk Pikap di China
Di China, pikap dikategorikan sebagai truk ringan yang harus mematuhi berbagai pembatasan, seperti:
- Kecepatan maksimal hanya 100 km/jam di jalan raya.
- Masa pakai maksimal 15 tahun, setelah itu kendaraan wajib dibongkar.
- Pembatasan akses ke wilayah perkotaan, meskipun aturan ini mulai dilonggarkan dalam beberapa tahun terakhir.
Spesifikasi Tesla Cybertruck
Meskipun tidak masuk ke pasar China, Tesla Cybertruck tetap menjadi salah satu kendaraan fenomenal di Amerika Serikat. Hingga Juli 2024, penjualan Cybertruck hampir mencapai 4.800 unit, menjadikan bulan tersebut sebagai periode penjualan terbaiknya.
Cybertruck hadir dalam tiga varian, mulai dari model dasar penggerak roda belakang hingga varian Cyberbeast dengan tiga motor. Varian tertinggi ini mampu menghasilkan tenaga hingga 840 hp, berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 2,7 detik, dan memiliki kecepatan maksimum 209 km/jam.
Jarak tempuhnya bervariasi, yakni:
- 402 km untuk model RWD,
- 547 km untuk model AWD, dan
- 515 km untuk model Cyberbeast.
Di Amerika Serikat, pemesanan Cybertruck varian murah telah dihentikan. Saat ini, hanya tersedia model dengan harga mulai dari USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar, menjadikannya salah satu kendaraan terlaris di segmen truk listrik premium.
Kesimpulan: Regulasi ketat di China menjadi salah satu alasan utama Tesla tidak memasarkan Cybertruck di sana, meskipun kendaraan ini tetap mendapatkan sambutan luar biasa di pasar lainnya, khususnya di Amerika Serikat.