VIRALNEWS.ID, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan rencana pemerintah untuk menggandeng berbagai pabrikan otomotif dalam negeri guna merealisasikan produksi mobil nasional. Sejumlah produsen telah menunjukkan ketertarikan terhadap proyek ini, salah satunya adalah Polytron.
"Polytron menjadi salah satu perusahaan yang menyatakan kesiapannya untuk mobil nasional," ujar Agus dalam sebuah kesempatan.
Menanggapi hal ini, pihak Polytron memberikan respons, namun masih enggan membeberkan detail lebih lanjut.
"Saat ini kami belum bisa memberikan banyak komentar. Tapi, apakah ke depan ada peluang? Mungkin saja," ujar Head of Corporate Communication Polytron, Diantika, saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurutnya, Polytron memang tertarik untuk menjalin kemitraan dalam proyek mobil nasional. Namun, rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut dan belum bisa dipastikan kapan akan direalisasikan.
"Polytron tertarik menjalin kemitraan untuk membuat mobil nasional, tapi kami masih menggodok konsepnya. Untuk saat ini, belum ada kepastian," tambahnya.
Saat ini, Polytron cukup sukses di industri kendaraan listrik dengan beberapa model motor listrik yang diminati pasar, seperti Fox-R dan Fox-S. Selain itu, mereka juga memiliki Polytron Fox 500, skutik listrik berbodi gambot yang menyerupai skutik 250cc.
Indomobil Bantah Changan Terkait dengan Esemka
Di sisi lain, Indomobil Group resmi membawa merek Changan ke pasar otomotif Indonesia dan telah menandatangani kerja sama untuk produksi lokal. Merek asal China ini kerap dikaitkan dengan Esemka, yang selama ini disebut sebagai mobil nasional.
Terakhir, saat Esemka memperkenalkan model komersial Bima, banyak yang menilai desain dan spesifikasinya mirip dengan Changan Star Truck. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa Esemka Bima menggunakan teknologi dan platform yang sama dengan Changan Star Truck.
Direktur Indomobil Group, Andrew Nasuri, membenarkan bahwa Changan dan Esemka pernah mengerjakan proyek bersama, tetapi dalam skala jangka pendek.
"Esemka itu proyek short-term yang dikerjakan oleh Changan dan Esemka," jelas Andrew.
Sementara itu, General Manager of Changan Southeast Asia Business Unit, Shen Xinhua, juga mengakui adanya kerja sama antara Changan dan Esemka. Namun, ia menegaskan bahwa kerja sama ini dilakukan dalam skema business to business (B2B) dan bukan antar pemerintah (G2G).