"Saya pikir mereka (MFP) lebih bersedia untuk keluar dari posisi mereka sendiri dan menghormati apa yang telah mereka umumkan kepada para pemilih dalam kampanye prapemilu," ujar seorang profesor di Universitas Ubon Ratchathani, Saowanee T Alexander.
Profesor Saowanee juga mengatakan dia masih berharap namun pesimis, karena isu reformasi monarki 'membuat politik ke depan menjadi sangat sulit'.
Berita kemungkinan gagalnya Pita untuk menjabat sebagai PM baru Thailand telah membuat gusar para pendukungnya dan para aktivis prodemokrasi di Thailand, di mana mereka telah menyerukan aksi demonstrasi. (**)