VIRALNEWS.ID - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyampaikan pandangannya terkait kajian pemerintah mengenai kriteria kendaraan yang dilarang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus penugasan (JBKP) Pertalite. Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kuswara, menjelaskan bahwa sejak enam tahun lalu, semua mobil yang diproduksi dan beredar di Indonesia didesain untuk menggunakan BBM standar Euro 4. Hal ini berarti bahwa Pertalite dengan RON 90 tidak memenuhi kriteria untuk digunakan pada mobil-mobil yang ada di Indonesia.
Standar emisi Euro adalah standar yang digunakan di Eropa untuk menjaga kualitas udara. Semakin tinggi standar Euro, semakin kecil kandungan gas berbahaya seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, hidrokarbon volatil, dan partikel lainnya. Kukuh menegaskan bahwa BBM jenis Pertalite tidak masuk dalam kriteria yang ditetapkan pemerintah. Peraturan tersebut menyatakan bahwa minimal pemenuhan baku mutu gas buang kendaraan berbahan bakar bensin harus memiliki RON minimal 91, kandungan timbal (Pb) tidak terdeteksi, dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm. “Pertalite tidak memenuhi kriteria itu karena kandungan sulfur-nya melebihi 50 ppm,” jelas Kukuh.
Sementara itu, pemerintah sedang mengupayakan revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM agar penyaluran Pertalite lebih tepat sasaran. Revisi ini bertujuan untuk memastikan bahwa BBM yang digunakan sesuai dengan standar yang mendukung kualitas udara yang lebih baik dan kinerja mesin kendaraan yang optimal. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas buang dan mendukung inisiatif global dalam menjaga lingkungan.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi industri otomotif di Indonesia. Dengan menggunakan BBM yang sesuai standar Euro 4, mobil-mobil di Indonesia dapat beroperasi lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan BBM berkualitas untuk menjaga performa kendaraan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam jangka panjang, penyesuaian ini akan mendorong Indonesia menuju kualitas udara yang lebih baik dan mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Pemerintah bersama dengan industri otomotif harus terus bersinergi untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat diterapkan dengan efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh masyarakat.