Dampak Melemahnya Kurs Rupiah Terhadap Penjualan Kendaraan Bermotor di Indonesia

Photo Author
- Kamis, 1 Agustus 2024 | 15:04 WIB
Pedagang motor bekas Honda mengaku sepi pembeli menyusul viral rangka keropos Honda Beat maupun Vario. (foto : ist)
Pedagang motor bekas Honda mengaku sepi pembeli menyusul viral rangka keropos Honda Beat maupun Vario. (foto : ist)

VIRALNEWSID, Jakarta - Ekonom Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi, mengungkapkan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah, yang kini berada di bawah asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menembus level Rp 16.000, berdampak signifikan terhadap daya serap produk otomotif di dalam negeri.

Penurunan daya beli ini terlihat jelas dari penurunan penjualan kendaraan bermotor pada semester pertama 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Acuviarta Kartabi menjelaskan, “Kenaikan tingkat suku bunga dan penurunan nilai tukar rupiah memicu kenaikan harga kendaraan. Hal ini mengakibatkan menurunnya permintaan kendaraan bermotor."

"Ada faktor-faktor kombinasi yang mempengaruhi situasi ini, yang membuat popularitas kendaraan bermotor turun.” Penjelasan ini disampaikan dalam program “Investor Market Today” di IDTV pada Senin, 15 Juli 2024.

Meski data dari Bea Cukai menunjukkan bahwa impor kendaraan pada Januari-Maret 2024 mencapai angka tertinggi, daya serap domestik masih belum memadai.

“Ini adalah faktor-faktor jangka menengah yang harus diperhatikan. Kita perlu memantau perkembangan selama 2-3 bulan ke depan untuk menunjukkan bagaimana stabilitas harga dan perbaikan kondisi makro ekonomi akan mempengaruhi pasar otomotif,” tambah Acuviarta.

Data terbaru dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan bahwa penjualan motor pada semester pertama 2024 mencapai 3.170.994 unit.

Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,9% secara year on year (yoy) jika dibandingkan dengan semester pertama 2023 yang tercatat sebesar 3.201.930 unit.

Penurunan penjualan ini menyoroti tantangan yang dihadapi industri otomotif Indonesia.

Meskipun ada impor pada awal tahun, kondisi ekonomi yang tidak stabil dan kenaikan harga kendaraan telah menghambat daya beli konsumen.

Pelaku industri otomotif diharapkan dapat menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi kondisi ekonomi saat ini, dan konsumen perlu menjaga pergerakan pasar serta stabilitas harga dalam beberapa bulan ke depan. (rangga)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rangga Viral News

Tags

Rekomendasi

Terkini

Santi Hernandez Ragukan Marc Marquez Kembali ke Honda

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54 WIB
X