VIRALNEWSID, JAKARTA - Oli mesin pada mobil dengan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) memainkan peran penting dalam menjaga performa kendaraan. Sayangnya, banyak pengendara sering menunda penggantian oli CVT, yang bisa menyebabkan masalah serius.
Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, menjelaskan bahwa oli CVT yang sudah terlalu lama dipakai akan menyebabkan penumpukan residu yang berubah menjadi kerak.
Kerak ini berbahaya karena dapat mengganggu kinerja transmisi dan menimbulkan gesekan yang tidak diinginkan. Debu kopling yang menumpuk juga bisa memperburuk kondisi transmisi, membuatnya kurang efisien.
Pemakaian oli CVT yang terlalu lama juga mempercepat keausan komponen kopling, mengakibatkan kendaraan kehilangan tenaga.
Ketika kopling aus, kendaraan terasa berat dan responsivitasnya menurun, menyebabkan akselerasi yang lambat dan kenyamanan berkendara berkurang.
Masalah lain dapat muncul pada belt dan pulley yang bertugas mentransfer tenaga dari mesin ke roda.
Jika tidak ditangani, kerusakan ini bisa merusak sistem transmisi secara keseluruhan. Lung Lung mengimbau pemilik kendaraan untuk rutin mengganti oli CVT sesuai rekomendasi pabrikan.