VIRALNEWSID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), tengah mempersiapkan peluncuran bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan sulfur lebih rendah.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, menyatakan bahwa BBM baru ini akan memiliki kandungan sulfur yang jauh lebih rendah dibandingkan Pertalite dan Pertamax saat ini, yang masih memiliki kadar sulfur di atas 400 ppm, sedangkan standar global untuk sulfur adalah sekitar 50 ppm.
BBM rendah sulfur ini akan diproduksi menggunakan bahan dasar yang sama dengan Pertalite dan Pertamax, tetapi dengan proses produksi yang berbeda untuk mengurangi kandungan sulfur. Hingga kini, pemerintah belum menentukan nama resmi untuk BBM ini dan kapan tepatnya akan tersedia di SPBU.
Stabilitas Harga dan Persiapan Kilang
Meskipun biaya produksi BBM rendah sulfur diperkirakan akan meningkat, pemerintah memastikan tidak akan ada kenaikan harga di tingkat konsumen. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan menanggung tambahan biaya produksi ini. Pertamina juga telah mempersiapkan kilang-kilangnya untuk memproduksi BBM ini secara bertahap, dimulai dari kilang yang paling siap.
Subsidi BBM yang Lebih Tepat Sasaran
Selain peluncuran BBM rendah sulfur, pemerintah juga sedang mengevaluasi subsidi BBM dan berencana menyesuaikan penyalurannya agar lebih tepat sasaran. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi ketidaktepatan distribusi subsidi yang terjadi selama ini.
Walaupun belum ada tanggal pasti untuk peluncuran BBM rendah sulfur ini, pemerintah tetap berkomitmen meningkatkan kualitas bahan bakar tanpa memengaruhi stabilitas harga di pasaran. Terus pantau perkembangan terbaru terkait ini di media.