VIRALNEWSID, JAKARTA - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) terus menunjukkan keseriusannya dalam bersaing di berbagai segmen pasar otomotif, mulai dari mobil konvensional hingga mobil listrik dan hybrid.
Pabrikan asal Korea Selatan ini menggunakan pendekatan yang serupa dengan strategi Multi-Pathway yang diterapkan oleh Toyota. Strategi Multi-Pathway bertujuan untuk mencapai netralitas karbon melalui berbagai teknologi ramah lingkungan, seperti hybrid EV (HEV), plug-in hybrid EV (PHEV), battery electric vehicle (BEV), dan fuel cell EV (FCEV).
Saat ini, Hyundai telah memasarkan berbagai model mobil, termasuk Creta, Stargazer, Stargazer X, Santa Fe, Palisade, dan Staria di segmen konvensional. Di segmen mobil listrik, Hyundai menawarkan model Ioniq 5, Ioniq 5 N, Ioniq 6, dan All New Kona Electric.
Tidak hanya itu, Hyundai juga siap meluncurkan generasi terbaru dari Santa Fe yang akan dilengkapi dengan teknologi hybrid, menandakan keseriusan mereka dalam menawarkan pilihan kendaraan ramah lingkungan.
Menurut Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT HMID, meskipun Hyundai dan Toyota sama-sama menggunakan pendekatan Multi-Pathway, setiap pabrikan memiliki strategi teknologi yang berbeda.
"Saat saya berada di Indonesia World Sustainability Forum 2023, kami berdiskusi dengan Toyota dan Wuling mengenai potensi mobil listrik, hybrid, dan konvensional. Setiap pabrikan memiliki fokus yang berbeda sesuai dengan strategi mereka masing-masing," ujar Fransiscus saat ditemui di Semarang.
Ia juga menambahkan bahwa Hyundai dan Wuling lebih fokus pada mobil listrik, sementara produsen Jepang seperti Toyota lebih mendominasi di segmen hybrid.
"Teknologi otomotif itu luas, dan semua pabrikan memiliki pendekatan yang berbeda. Hyundai melihat pasar dan memilih strategi yang sesuai dengan perkembangan permintaan di Indonesia," jelasnya.
