Lexus Hentikan Penjualan LS di Inggris, Tersisa Satu Model Sedan

VIRALNEWS.ID, - INGGRIS - Lexus, merek mewah milik Toyota, resmi menghentikan penjualan sedan andalannya, LS, di Inggris. Sedan asal Jepang yang telah hadir di pasar Inggris selama lebih dari tiga dekade ini terpaksa pensiun akibat penurunan penjualan yang drastis.

Dikutip dari Carscoops, Lexus LS pertama kali diperkenalkan di Inggris pada 1990 sebagai model produksi perdana yang menandai kehadiran merek premium ini di Britania Raya. Namun, rendahnya permintaan membuat Lexus memutuskan untuk menghentikan distribusinya.

Data penjualan menunjukkan bahwa sepanjang 2024, hanya tiga unit LS yang terjual di Inggris. Sejak 2020, total penjualannya hanya mencapai 39 unit, menjadikannya model dengan penjualan paling lambat di seluruh lini produk Lexus. Selain rendahnya minat pasar, faktor regulasi dan homologasi yang semakin ketat juga menjadi pertimbangan penghentian model ini.

Selain itu, Lexus mencatat bahwa kehadiran minivan LM, yang menarik minat pelanggan di segmen serupa, turut berkontribusi pada merosotnya penjualan LS. Dengan dihentikannya LS, Lexus kini hanya menawarkan model sedan ES di Inggris, sementara lini produknya lebih banyak didominasi oleh SUV dan crossover, seperti LBX, UX, NX, RZ, RX, serta minivan LM.

Toyota Siapkan Pabrik Mobil Listrik Lexus di China

Di sisi lain, Toyota berencana membangun pabrik baru di China untuk memproduksi kendaraan listrik merek Lexus. Menurut laporan Nikkei Asia, pabrik ini akan berlokasi di Shanghai dan beroperasi secara mandiri tanpa kerja sama dengan produsen lokal.

Toyota saat ini memang telah memiliki usaha patungan di China, tetapi pabrik baru ini dirancang khusus untuk produksi mobil listrik Lexus. Berdasarkan sumber anonim, pabrik tersebut diproyeksikan mulai beroperasi sekitar 2027.

Meski demikian, Toyota belum memberikan konfirmasi resmi terkait proyek ini. Seorang juru bicara perusahaan menegaskan bahwa informasi tersebut bukan berasal dari pernyataan resmi Toyota.

Sebelumnya, laporan dari surat kabar lokal ChinaPEV menyebutkan bahwa pejabat Shanghai antusias menarik investasi dari perusahaan global, termasuk Toyota. Namun, proyek ini masih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat China.