VIRALNEWS.ID, Jakarta – NGK Spark Plugs membahas perkembangan terbaru dalam industri otomotif, khususnya terkait penggunaan material iridium pada busi mobil-mobil terkini.
Dalam acara yang dilangsungkan pada 10 Februari 2025, NGK membahas tentang tren pasar kendaraan terbaru dan memberikan informasi tentang potensi bisnis busi di tengah dinamika perkembangan kendaraan bermotor di Indonesia.
NGK menyebut bahwa busi dengan material iridium kini semakin banyak diterapkan pada mobil baru berkat kemampuannya dalam memberikan performa yang lebih efisien dan tahan lama.
Hal ini memberikan peluang besar bagi industri busi, mengingat banyak kendaraan hybrid dan konvensional yang masih memerlukan busi iridium untuk mendukung performa mesin dan efisiensi bahan bakar. Pasar busi untuk kendaraan-kendaraan ini pun masih terbuka lebar, dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
Kebutuhan akan busi berkualitas tinggi, seperti busi iridium diklaim semakin penting untuk memastikan performa mesin tetap optimal.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya efisiensi mesin dan performa kendaraan, semakin banyak pula produsen mobil yang mengadopsi busi iridium pada model-model terbaru mereka.
Busi iridium dikenal dengan daya tahan lebih lama dan kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar serta mengurangi emisi gas buang, menjadikannya pilihan utama di kendaraan modern.
NGK Spark Plugs, sebagai pemimpin pasar dalam industri busi, terus mempertahankan posisi terdepan dalam hal pangsa pasar global. Sebagai produsen busi nomor satu di dunia, NGK telah lama menjadi pilihan utama para produsen kendaraan global, terutama dalam aplikasi busi iridium yang terus berkembang.
“Seiring dengan kemajuan teknologi otomotif, kami percaya bahwa busi iridium akan semakin banyak digunakan pada mobil baru di masa depan," papar Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK di Indonesia.
"Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk berkualitas tinggi, NGK siap mendukung industri otomotif dalam mencapai efisiensi dan performa yang lebih baik," sambung Diko. (Tons/Foto: ist)