VIRALNEWS.ID, Jakarta – Kejaksaan Agung tengah menyelidiki dugaan tindak pidana dalam kasus pengoplosan bensin Pertamax oleh Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan PT Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan produk minyak bumi.
Akibat praktik tersebut, negara diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan triliun rupiah akibat tindakan korupsi sejumlah petinggi perusahaan.
Kasus ini tidak hanya berdampak pada keuangan negara, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran bagi para pengguna kendaraan di Indonesia.
Khususnya bagi pemilik mobil yang membutuhkan bahan bakar beroktan tinggi, seperti Peugeot, yang disarankan menggunakan Pertamax Turbo atau Pertamax sesuai spesifikasi mesin.
“Varian terbaru SUV Peugeot memiliki rasio kompresi tinggi, seperti Peugeot 2008, 3008, dan 5008 Allure Plus serta Active, yang memiliki rasio kompresi di atas 11:1 hingga hampir 13:1. Karena itu, bahan bakar yang direkomendasikan adalah RON 98 seperti Pertamax Turbo.
Sedangkan mobil dengan rasio kompresi antara 10:1 hingga 11:1 masih dapat menggunakan RON 92 (Pertamax), atau RON 90 (Pertalite) bagi yang memiliki rasio kompresi di bawah 10:1,” jelas Rafi'i Sinurat, Kepala Bengkel Astra Peugeot Sunter.
Meskipun Pertamax memiliki angka oktan 92, dugaan pengoplosan yang mencampurkan bahan dasar Pertalite membuat kualitasnya menurun karena masih mengandung sulfur atau timbal yang cukup tinggi.
Kandungan ini dapat mengganggu kinerja mesin, menyebabkan nyala lampu indikator, serta membuat proses pembakaran tidak optimal.
“Konsumsi bahan bakar beroktan rendah pada mesin dengan rasio kompresi tinggi dapat menyebabkan knocking atau ‘ngelitik’ pada mesin. Knocking yang parah bisa merusak piston, menurunkan efisiensi, serta meningkatkan emisi gas buang. Secara termodinamika, knocking terjadi karena BBM beroktan rendah tidak mampu menahan tekanan dan temperatur tinggi, sehingga terbakar sebelum dipantik oleh busi,” tambah Rafi'i Sinurat.
Jika kendaraan menggunakan bahan bakar dengan oktan di bawah standar, tenaga mesin akan menurun karena sistem pengapian harus menyesuaikan dengan kualitas BBM yang digunakan.
Hal ini mengakibatkan performa mesin tidak optimal, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, serta berpotensi menyebabkan penumpukan karbon yang sulit dibersihkan.
Pemilik mobil Peugeot yang merasakan penurunan performa sebaiknya segera melakukan pemeriksaan dan servis di bengkel resmi untuk memastikan kondisi mesin tetap prima.
Dengan adanya kasus ini, pemilik kendaraan diimbau untuk lebih selektif dalam memilih bahan bakar dan memastikan penggunaan BBM sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan guna menjaga performa dan ketahanan mesin.