Dampak Buruk BBM Tidak Sesuai Spesifikasi, Jangan Sepelekan Rasio Kompresi!

Photo Author
- Minggu, 9 Maret 2025 | 21:26 WIB
Pertamina menaikkan harga BBM
Pertamina menaikkan harga BBM

VIRALNEWS.ID, JAKARTA - Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin dapat menimbulkan dampak negatif, terutama jika rasio kompresi ruang bakar tidak cocok dengan oktan BBM yang digunakan.

Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemilik mobil Eropa yang umumnya dirancang untuk menggunakan BBM beroktan tinggi.

Rafi’i Sinurat, Kepala Bengkel Astra Peugeot Sunter, menjelaskan bahwa varian terbaru SUV Peugeot, seperti Peugeot 2008, 3008, dan 5008 Allure Plus serta Active, memiliki rasio kompresi tinggi, berkisar antara 11:1 hingga hampir 13:1.

"Makanya disarankan pakai bensin RON 98 seperti Pertamax Turbo. Sedangkan mobil dengan rasio kompresi 10:1 hingga 11:1 bisa pakai bensin RON 92 (Pertamax), dan untuk yang di bawah 10:1 masih bisa menggunakan Pertalite dengan RON 90," ujarnya dalam keterangan resmi.

Meski secara angka oktan sama-sama 92, Pertamax oplosan yang berbahan dasar Pertalite masih mengandung belerang atau timbal cukup tinggi.

Hal ini berpotensi menyebabkan gangguan pada mesin karena proses penyaringan bahan bakar yang kurang optimal.

Akibatnya, pembakaran menjadi tidak sempurna, yang bisa membuat lampu indikator mesin menyala.

Lebih lanjut, penggunaan BBM beroktan rendah pada mesin dengan rasio kompresi tinggi dapat menyebabkan knocking atau "ngelitik".

Dalam kondisi ekstrem, knocking ini bisa merusak piston hingga berlubang, menurunkan efisiensi mesin, dan meningkatkan emisi gas buang.

Secara teknis, knocking terjadi karena BBM dengan oktan rendah tidak tahan terhadap tekanan atau temperatur tinggi, sehingga terbakar sebelum waktunya akibat tekanan kompresi mesin yang tinggi.

Selain merusak mesin, konsumsi BBM yang tidak sesuai juga berdampak pada performa kendaraan.

Penggunaan oktan di bawah standar menyebabkan tenaga mesin menurun karena sistem pengapian harus menyesuaikan kondisi BBM yang digunakan.

Akibatnya, pengemudi cenderung menginjak pedal gas lebih dalam, yang justru berujung pada konsumsi bahan bakar yang lebih boros.

Lebih buruk lagi, BBM dengan oktan lebih rendah juga bisa meninggalkan kerak karbon pada mesin, yang sulit dibersihkan dan menyebabkan performa mobil menurun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rangga Viral News

Tags

Rekomendasi

Terkini

Santi Hernandez Ragukan Marc Marquez Kembali ke Honda

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54 WIB
X