VIRALNEWS.ID - PT Aletra Mobil Nusantara (Aletra) resmi menandai satu tahun kehadirannya di industri otomotif nasional. Dalam kurun waktu tersebut, Aletra telah melalui berbagai fase penting, mulai dari adaptasi pasar, konsolidasi internal, hingga penguatan struktur operasional sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang di segmen kendaraan listrik Indonesia.
Chief Executive Officer PT Aletra Mobil Nusantara, Andre Jodjana, mengatakan capaian strategis sepanjang 2025 menjadi pijakan awal perusahaan untuk bersaing lebih luas di pasar kendaraan listrik nasional.
“Pencapaian strategis yang kami raih di 2025 merupakan pondasi awal bagi pertumbuhan Aletra ke depan. Produksi lokal yang semakin kuat, jaringan layanan yang berkembang, dan rencana pengembangan produk baru menjadi langkah awal kami untuk bersaing lebih luas di pasar kendaraan listrik Indonesia,” ujar Andre dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2025).
Sepanjang tahun pertamanya, Aletra fokus memperkuat relevansi produk, kesiapan layanan, serta keberlanjutan bisnis untuk menghadirkan pengalaman mobilitas listrik yang lebih dekat dengan masyarakat Indonesia.
Salah satu capaian utama Aletra adalah keberhasilan mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 44 persen untuk model Aletra L8 EV.
Pencapaian ini didorong oleh lokalisasi produksi secara bertahap melalui perakitan completely knocked down (CKD) di fasilitas PT Handal Indonesia Motor, Purwakarta, serta peningkatan penggunaan komponen yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar domestik.
Sebelum masuk fase CKD, Aletra juga melakukan sejumlah penyesuaian produk, seperti penyetelan suspensi agar sesuai dengan karakter jalan di Indonesia, peningkatan sistem pendinginan kabin untuk iklim tropis, serta optimalisasi komponen non-powertrain guna meningkatkan kandungan lokal secara bertahap.
Di sisi layanan, Aletra memperkuat fondasi operasional dengan memperluas jaringan dealer 3S (sales, service, spare parts). Hingga akhir 2025, Aletra telah mengoperasikan enam dealer yang tersebar di Pluit, PIK, Puri, Kemang, Pekanbaru, dan Dewi Sartika.
Seluruh dealer tersebut dikembangkan dengan standar layanan terpadu, mencakup konsultasi produk, test drive, perawatan berkala, hingga ketersediaan suku cadang. Beberapa dealer juga telah terintegrasi dengan Voltron EV Charging Station untuk mendukung kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik pelanggan.
Dari sisi produksi, stabilitas manufaktur Aletra mulai terlihat pada semester kedua 2025. Perusahaan mencatat produksi sebanyak 200 unit pada periode Agustus–Oktober, disusul 103 unit pada November–Desember. Dari total produksi tersebut, sebanyak 147 unit telah dikirimkan kepada konsumen di berbagai wilayah Indonesia.
Capaian ini dinilai mencerminkan kesiapan rantai pasok dan jalur distribusi Aletra pada tahun pertama operasionalnya. Dalam waktu dekat, Aletra juga berencana bergabung sebagai anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) untuk mengikuti mekanisme pelaporan penjualan resmi dan meningkatkan transparansi data pasar.
Memasuki 2026, Aletra menyiapkan langkah lanjutan melalui penguatan kapabilitas riset dan rekayasa dengan membangun Aletra Head Office & R&D Center yang ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun. Fasilitas ini akan menjadi pusat inovasi untuk peningkatan kualitas kendaraan dan pengembangan teknologi yang relevan bagi konsumen Indonesia.
Seiring meningkatnya minat terhadap Aletra L8 EV, perusahaan juga melihat peluang ekspansi ke segmen kendaraan listrik untuk kebutuhan operasional bisnis (B2B). Perluasan portofolio ini tetap akan mengedepankan aspek kenyamanan, efisiensi, dan durabilitas sebagai karakter utama produk Aletra.
“Fondasi yang kami bangun sepanjang tahun pertama menjadi langkah awal bagi perjalanan Aletra di Indonesia. Memasuki 2026, kami semakin siap untuk tumbuh lebih cepat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perkembangan industri kendaraan listrik nasional,” tutup Andre.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.