VIRALNEWS.ID – Tim ITS Sapuangin dari Indonesia berhasil meraih posisi teratas dalam kejuaraan regional Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024 yang berakhir pada Sabtu lalu.
Kompetisi ini menjadi ajang bagi para pelajar untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam merancang kendaraan yang paling efisien dalam penggunaan energi.
Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini berhasil mengungguli enam tim lainnya dalam kategori kendaraan Urban Concept yang dirancang khusus untuk penggunaan di wilayah perkotaan.
Sebagai hadiah atas kemenangan mereka, tim ini akan diundang untuk mengunjungi pabrik sepeda motor Ducati di Thailand, di mana mereka akan mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung proses produksi sepeda motor serta belajar dari para ahli tentang inovasi dalam dunia sepeda motor.
Raihan Naufal, General Manager ITS Team Sapuangin, menyatakan, “Kami sangat menantikan kesempatan untuk mengunjungi pabrik sepeda motor Ducati dan memperoleh wawasan serta inovasi baru yang akan membantu kami dalam pengembangan tim.”
Kompetisi ini membatasi sumber energi yang dapat digunakan oleh masing-masing tim, yang kemudian harus menggabungkan efisiensi energi kendaraan dengan strategi, keterampilan, dan kecepatan dalam balapan untuk mencapai garis finish tanpa kehabisan energi.
Selain kategori Urban Concept, kejuaraan ini juga menampilkan prestasi terbaik dalam kategori Prototype.
Bengawan Team UNS dari Universitas Sebelas Maret meraih pencapaian jarak tempuh terbaik dengan menggunakan mesin pembakaran internal, sedangkan Apatte Elang Energi Team 2 dari Universitas Brawijaya memenangkan subkategori bahan bakar hydrogen.
IMEI TEAM dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo meraih posisi teratas pada subkategori baterai elektrik.
Penghargaan Off-Track juga diberikan kepada tim-tim yang menunjukkan keahlian dan prestasi di luar lintasan balap, seperti kategori Safety dan Carbon Footprint Reduction.
Kompetisi tahunan Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat berhasil mempertemukan peserta dari berbagai belahan Asia-Pasifik dan Timur Tengah, menguji batas kemampuan teknis mereka dalam merancang kendaraan hemat energi.