VIRALNEWS.ID - Nissan tengah mendorong berbagai model elektrifikasi untuk mempercepat penetrasi pasar global. Namun, untuk wilayah Asia Tenggara, pabrikan asal Jepang ini saat ini hanya mengandalkan Kicks e-Power sebagai andalannya. Menyadari potensi besar di kawasan ini, Nissan berencana mengubah strateginya dengan memproduksi lebih banyak mobil hybrid.
Thailand diproyeksikan menjadi pusat produksi baru bagi Nissan, berkat dukungan insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah setempat. Insentif ini dirancang untuk mendorong produksi kendaraan hybrid dan listrik di negara tersebut.
Menurut laporan dari Topgear Philipina, Nissan kemungkinan akan mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk memproduksi kendaraan hybrid, terutama yang mengusung teknologi andalan mereka, e-Power. Hal ini dikonfirmasi oleh Toshihiro Fujiki, Presiden Nissan Thailand, yang menyatakan bahwa lebih banyak model hybrid akan diproduksi di fasilitas Samut Prakan dalam beberapa tahun mendatang.
"Kami akan meluncurkan lima model mobil antara 2025 hingga 2027 dan sedang mempertimbangkan model mana yang akan dibuat di Thailand," ungkap Fujiki.
Selain Kicks e-Power, model lain yang berpeluang diproduksi di Thailand adalah Serena, yang baru saja diluncurkan di Indonesia. Serena e-Power ini diprediksi akan menjadi salah satu kandidat kuat untuk dirakit di Thailand, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap kendaraan elektrifikasi.
Respon positif dari masyarakat Indonesia terhadap All-New Nissan Serena e-Power juga memberikan dorongan tambahan bagi Nissan untuk terus mengembangkan model-model elektrifikasi di kawasan ini. Dengan total 728 unit surat pemesanan kendaraan (SPK) yang tercatat di GIIAS 2024, Nissan semakin yakin bahwa pasar Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Thailand, memiliki potensi besar untuk perkembangan mobil hybrid dan listrik di masa mendatang.