VIRALNEWSID, JAKARTA - Nissan Grand Livina adalah salah satu MPV 7-seater yang banyak diminati di Indonesia, terkenal dengan kabin luas dan desain timeless. Mobil ini cocok untuk perjalanan jauh bersama keluarga berkat kenyamanan kabinnya.
Selain itu, Grand Livina dilengkapi dengan mesin tangguh, yakni HR18DE 1.800 cc dan HR15DE 1.500 cc, yang menawarkan efisiensi bahan bakar cukup baik, menjadikannya pilihan menarik bagi konsumen yang mengutamakan hemat BBM.
Namun, meskipun memiliki banyak kelebihan dalam desain, kenyamanan, dan efisiensi bahan bakar, harga jual kembali Grand Livina justru tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat konsumen berpikir dua kali sebelum membeli mobil ini.
Jaringan Bengkel Terbatas dan Suku Cadang Mahal
Salah satu keluhan utama pemilik Nissan di Indonesia adalah terbatasnya jaringan bengkel resmi serta biaya servis yang cukup tinggi. Selain itu, suku cadang Grand Livina cenderung sulit ditemukan dan lebih mahal dibandingkan kompetitornya, membuat perawatan rutin menjadi tantangan bagi pemiliknya.
Kekurangan yang Membuat Konsumen Ragu
Selain masalah bengkel dan suku cadang, beberapa konsumen melaporkan bahwa Grand Livina kurang bertenaga saat digunakan untuk menanjak, karena menggunakan penggerak roda depan. Ground clearance yang rendah juga menjadi kendala, terutama saat melalui jalan tidak rata.
Walaupun irit bahan bakar, Grand Livina dengan kompresi mesin tinggi lebih cocok menggunakan BBM RON 92 atau Pertamax, yang harganya lebih mahal, sehingga kurang ekonomis bagi sebagian konsumen.
Meski memiliki sejumlah kelebihan, faktor-faktor inilah yang sering kali membuat harga jual bekas Nissan Grand Livina menjadi kurang bersaing.