otomotif

Piutang Pembiayaan Dikelola Adira Finance Rp57 triliun, Tumbuh 7 Persen Hingga September 2024

Kamis, 31 Oktober 2024 | 15:43 WIB
Dewa Made Susila (kanan) selaku Direktur Utama Adira Finance

VIRALNEWS.ID - Ketidakpastian ekonomi global terus berlanjut, dipengaruhi oleh eskalasi geopolitik, penurunan aktivitas manufaktur di Asia, dan melemahnya permintaan global terutama di China.

Di sisi lain, pasar keuangan global mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi dengan adanya penurunan tekanan
likuiditas, yang dipicu oleh keputusan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi
4,75%-5,00% pada September 2024.

Indonesia juga menghadapi tantangan serupa, terutama dari pelemahan kinerja manufaktur dan penurunan jumlah
masyarakat kelas menengah, yang berpotensi menekan laju pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal III-2024.

Meskipun demikian, menurut Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal III-2024 diperkirakan tetap berada di kisaran 5 persen.

Sementara itu, tingkat inflasi terjaga di level 2,51% dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar menunjukkan penguatan selama tiga bulan
terakhir, mencapai Rp15.260 pada September 2024.

Sejalan dengan stabilnya inflasi dan penguatan Rupiah, Bank Indonesia mengambil langkah proaktif dengan menurunkan suku bunga BI7DRR sebesar 25 basis poin menjadi 6,00% pada September 2024.

Seiring dengan kondisi ekonomi domestik yang masih menantang, kinerja industri otomotif di Indonesia juga masih melesu hingga September 2024. Penjualan ritel mobil baru menurun sebesar 12% y/y menjadi 657 ribu unit.

Sementara itu, penjualan sepeda motor baru sedikit meningkat sebesar 5% y/y menjadi 4,7 juta unit.

Adira Finance membukukan penurunan pada pembiayaan baru sebesar 9% y/y menjadi Rp27,8 triliun sepanjang 9M24,
terutama disebabkan oleh penurunan segmen otomotif seiring dengan kondisi industri otomotif yang saat ini sedang
melesu.

"Namun demikian, Perusahaan berhasil mencatat pertumbuhan positif pembiayaan baru di segmen non-otomotif, mencapai Rp 6,8 triliun, dimana pembiayaan multiguna berkontribusi terbesar dalam pembiayaan non-otomotif," ujar Dewa Made Susila, Direktur Utama Adira Finance.

Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 7% y/y menjadi Rp56,6 triliun.

Selain itu, Perusahaan mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah sebesar Rp5,9 triliun atau mewakili 21% dari total pembiayaan baru.

Di sisi lain, sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi bersih di Indonesia, Adira Finance juga menyediakan pembiayaan untuk kendaraan listrik (EV), mencakup sepeda motor dan mobil.

Pada 9M24, Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru EV
mencapai Rp290 miliar.

Halaman:

Tags

Terkini

Santi Hernandez Ragukan Marc Marquez Kembali ke Honda

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54 WIB