VIRALNEWS.ID - Mazda, pabrikan otomotif terkenal asal Jepang, tengah mempersiapkan pembaruan besar untuk SUV andalannya, Mazda CX-60.
Setelah mendapatkan kritik dari pelanggan dan media terkait suspensi yang dianggap terlalu keras saat melintasi jalan bergelombang, Mazda merencanakan perbaikan sistem suspensi khusus untuk pasar Australia.
Ini adalah kali kedua pembaruan dilakukan dalam 18 bulan terakhir sebagai respons terhadap masukan pengguna.
Fokus pada Kenyamanan Berkendara
Mazda CX-60 sebelumnya dirancang dengan fokus pada pengendalian sporty dan presisi. Namun, pendekatan ini dinilai kurang nyaman saat melewati jalan yang tidak rata.
Banyak pengguna mengeluhkan rasa kaku dan getaran kuat ketika melewati gundukan atau jalan berlubang.
Untuk mengatasi hal ini, Mazda berencana melakukan perubahan pada suspensi untuk model tahun 2025, termasuk peningkatan pada pegas belakang, penyesuaian peredam kejut, serta modifikasi peredam pantulan belakang dan peredam kompresi depan.
Pembaruan Komprehensif pada Sistem Kendaraan
Selain penyetelan ulang suspensi, Mazda juga akan melakukan kalibrasi pada komponen penting lainnya. Sistem power steering, penggerak all-wheel drive (AWD), serta stabilitas kendaraan akan disesuaikan untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman.
Mazda juga berencana melakukan penyesuaian pada transmisi guna mengatasi keluhan hentakan pada kecepatan rendah.
Bagian dari Strategi Jangka Panjang Mazda
Perubahan pada CX-60 adalah bagian dari strategi Mazda untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan di seluruh jajaran produk Large Architecture, termasuk model lain seperti CX-70, CX-80, dan CX-90. Mazda berkomitmen untuk terus melakukan pembaruan guna memastikan produk-produknya tetap kompetitif di pasar global selama sepuluh tahun ke depan.
Kemungkinan Pembaruan di Pasar Indonesia
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apakah pembaruan ini juga akan diterapkan pada Mazda CX-60 yang dijual di Indonesia. Meskipun belum ada konfirmasi resmi, besar kemungkinan pembaruan serupa akan hadir di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal ini akan menjadi nilai tambah bagi calon pembeli yang mengutamakan kenyamanan berkendara.