VIRALNEWS.ID - Setelah sukses menjual 100.000 unit Suzuki Fronx di India dalam kurang dari setahun, Maruti Suzuki merencanakan pengembangan lebih lanjut untuk SUV kompak ini. Langkah strategis berikutnya adalah memperkenalkan teknologi strong hybrid, yang pertama kali diterapkan Suzuki pada model ini.
Menurut laporan GaadiWaadi pada Selasa (26/11/2024), pengembangan teknologi hybrid murni untuk Fronx dilakukan melalui kolaborasi dengan Toyota, yang sebelumnya berhasil membawa model seperti Grand Vitara dan Urban Cruiser Hyryder ke pasar. Versi facelift Fronx yang menggunakan teknologi strong hybrid ini diperkirakan akan meluncur pada 2025.
Teknologi Hybrid dan Efisiensi Tinggi
Suzuki Fronx facelift kemungkinan besar akan dilengkapi mesin Z12E yang dipadukan dengan sistem strong hybrid. Teknologi ini mirip dengan sistem e-Power milik Nissan, di mana mesin bensin berfungsi untuk memperpanjang jarak tempuh dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Diharapkan, SUV ini mampu mencatat efisiensi lebih dari 30 km/liter, menjadikannya pilihan menarik di pasar kendaraan ramah lingkungan.
Selain itu, Fronx facelift akan mendapatkan beberapa pembaruan desain eksterior dan interior agar lebih menarik bagi konsumen. Maruti Suzuki juga sedang mengembangkan teknologi hybrid buatan lokal yang lebih hemat biaya, menegaskan komitmennya terhadap inovasi di segmen kendaraan efisien.
Rencana Jangka Panjang Maruti Suzuki
Fronx facelift merupakan bagian dari rencana Maruti Suzuki untuk memperluas portofolio kendaraan ramah lingkungan. Selain Fronx, model lain seperti Baleno generasi baru juga diperkirakan akan menggunakan teknologi hybrid ini.
Maruti Suzuki dan Toyota terus memperkuat kerja sama untuk menghadirkan kendaraan listrik dan hybrid secara berkelanjutan, dengan target transisi penuh ke mobil listrik pada 2025. Melalui langkah ini, Suzuki berharap mempertahankan posisi dominannya di pasar hybrid India yang semakin berkembang.
Dengan peluncuran Fronx hybrid dan model-model baru lainnya, Maruti Suzuki tidak hanya berupaya meningkatkan efisiensi bahan bakar tetapi juga memperkenalkan teknologi yang terjangkau dan relevan bagi konsumen lokal.