otomotif

Optimisme Gaikindo di Tengah Tantangan PPN 12 Persen pada 2025

Kamis, 5 Desember 2024 | 19:19 WIB
Cuplikan GIIAS 2024.

VIRALNEWS.ID - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap optimistis menghadapi target penjualan mobil pada 2025, meski industri otomotif nasional dihadapkan pada tantangan berat.

Di antaranya adalah rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dan penerapan opsen pajak yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menyatakan keyakinannya bahwa pasar mobil baru di Indonesia akan bangkit pada 2025, asalkan tidak ada hambatan besar yang mengganggu pertumbuhan pasar.

Hal ini didukung tren positif pada kuartal ketiga dan keempat 2024 yang menunjukkan peningkatan penjualan kendaraan.

Harapan dari GJAW 2024

Optimisme Gaikindo turut didorong oleh hasil Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Meskipun data lengkap penjualan belum dirilis, Kukuh menyebut antusiasme masyarakat dan tingginya angka Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) selama pameran menjadi indikator positif.

"Kita optimistis setelah melihat antusiasme pengunjung dan penjualan selama GJAW. Hasil ini menjadi modal untuk menghadapi 2025," kata Kukuh dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Kenaikan PPN dan Opsen Pajak, Tantangan Berat

Di sisi lain, Kukuh mengakui bahwa rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen dan penerapan opsen pajak dapat menjadi hambatan. Menurutnya, pemerintah perlu mencari alternatif berupa insentif atau stimulus untuk mengurangi dampak kenaikan pajak ini terhadap pasar otomotif.

"Simulasi sudah dilakukan, dampaknya memang akan terasa di awal. Namun, kami berharap ada kebijakan pendukung seperti insentif yang sedang diupayakan bersama," tegas Kukuh.

Industri Otomotif Sebagai Penopang Ekonomi

Kukuh menekankan pentingnya optimisme pasar, mengingat industri otomotif merupakan salah satu sektor yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan skenario terbaik tanpa kenaikan PPN atau opsen pajak, Gaikindo memproyeksikan penjualan mobil pada 2025 bisa mencapai 900 ribu hingga 1 juta unit.

"Kondisi ini hanya dapat tercapai jika tidak ada kebijakan fiskal yang memberatkan. Kami berharap target tersebut dapat diraih," pungkasnya.

Kebijakan PPN 12 Persen Menanti Keputusan

Polemik kenaikan PPN terus menjadi perdebatan. Meski Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, sempat mengisyaratkan penundaan kenaikan PPN, Kementerian Keuangan memastikan kebijakan ini tetap berlaku mulai Januari 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menambahkan bahwa pemerintah akan mengumumkan kebijakan fiskal pekan depan. Selain PPN 12 persen, pemerintah juga tengah merancang insentif seperti PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan kelanjutan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor.

"Beberapa kebijakan fiskal sedang dimatangkan, termasuk PPN dan insentif PPnBM. Seminggu ke depan, pemerintah akan mengumumkan keputusan resminya," ujar Airlangga.

Meski tantangan cukup berat, Gaikindo tetap berharap kebijakan pemerintah dapat bersinergi dengan kebutuhan industri otomotif. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, industri roda empat di Indonesia dapat terus bertumbuh, bahkan di tengah tekanan fiskal yang signifikan.

Halaman:

Tags

Terkini

Santi Hernandez Ragukan Marc Marquez Kembali ke Honda

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54 WIB