VIRALNEWS.ID, JAKARTA - Menunda penggantian oli mobil bisa berdampak serius pada performa mesin. Oli yang sudah kotor dan menurun kualitasnya tidak lagi mampu melumasi komponen mesin dengan baik, sehingga meningkatkan gesekan dan mempercepat keausan.
Beberapa pemilik kendaraan sering mengabaikan jadwal penggantian oli, terutama jika mobil jarang digunakan. Padahal, oli tetap bisa mengalami degradasi meskipun mobil tidak sering dipakai. Jika dibiarkan terlalu lama, hal ini dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan lumpur oli yang bisa menyumbat saluran pelumas mesin.
Menurut para ahli otomotif, mengganti oli secara rutin sesuai rekomendasi pabrikan adalah langkah penting untuk menjaga keawetan mesin. Umumnya, penggantian oli disarankan setiap 5.000 hingga 10.000 kilometer, tergantung pada jenis oli yang digunakan dan kondisi penggunaan kendaraan.
Dampak buruk lain dari telat mengganti oli adalah peningkatan suhu mesin akibat gesekan yang berlebihan. Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini bisa menyebabkan overheat dan berpotensi merusak komponen vital seperti piston dan silinder.
Selain itu, konsumsi bahan bakar juga bisa menjadi lebih boros karena mesin harus bekerja lebih keras akibat kurangnya pelumasan. Ini tentu akan merugikan pemilik kendaraan dalam jangka panjang, baik dari segi biaya bahan bakar maupun perbaikan mesin.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik mobil untuk selalu memperhatikan jadwal penggantian oli. Jangan menunggu hingga muncul gejala seperti suara mesin kasar atau tenaga menurun. Dengan perawatan yang tepat, mesin mobil bisa lebih awet dan performanya tetap optimal.