VIRALNEWS.ID, JAKARTA - Honda Motor Co. dikabarkan siap melanjutkan negosiasi akuisisi Nissan, namun dengan syarat CEO Nissan, Makoto Uchida, mengundurkan diri. Laporan ini pertama kali diungkap oleh Financial Times, yang mengutip sumber internal kedua perusahaan.
Sebelumnya, Honda dan Nissan sempat berdiskusi mengenai merger yang berpotensi menciptakan perusahaan otomotif terbesar keempat di dunia, dengan valuasi sekitar US$ 60 miliar. Namun, pembicaraan gagal karena Nissan menolak syarat Honda yang ingin menjadikan perusahaan tersebut sebagai anak usaha.
Honda Masih Berminat, Tapi dengan Syarat
Menurut sumber yang sama, Honda tetap menunjukkan ketertarikan untuk melanjutkan negosiasi, tetapi dengan ketentuan yang lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak. Salah satu faktor penentu adalah pergantian kepemimpinan di Nissan.
CEO Honda, Toshihiro Mibe, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan akuisisi secara agresif. Honda lebih menginginkan kerja sama yang lebih seimbang ketimbang dominasi penuh atas Nissan.
Tekanan Terhadap Makoto Uchida Semakin Besar
Sejak menjabat sebagai CEO Nissan pada 2019, Makoto Uchida menghadapi berbagai tantangan berat, termasuk penurunan kinerja perusahaan dan masalah manajerial. Nissan bahkan telah mengumumkan pemangkasan 9.000 karyawan serta rencana pengurangan kapasitas produksi global sebesar 20 persen, namun belum menunjukkan hasil positif.
Situasi ini membuat sejumlah anggota dewan Nissan serta mitra strategisnya, Renault, mendesak Uchida untuk mundur. Meski Uchida menyatakan keinginannya bertahan hingga 2026, tekanan terhadapnya semakin meningkat.
Persaingan Ketat di Industri Otomotif
Gagalnya negosiasi merger ini mencerminkan ketatnya persaingan di industri otomotif global. Honda dan Nissan tidak hanya bersaing dengan produsen mobil konvensional, tetapi juga dengan perusahaan kendaraan listrik baru yang agresif, terutama dari Tiongkok.
Sejauh ini, Nissan menolak berkomentar mengenai laporan tersebut, sementara Honda menyatakan bahwa belum ada keputusan resmi terkait rencana akuisisi. Namun, kelanjutan negosiasi antara dua raksasa otomotif Jepang ini tetap menjadi sorotan utama di industri.