otomotif

Penjualan Mobil Listrik Melemah di Mei 2025, BYD Dominasi Impor

Senin, 23 Juni 2025 | 16:17 WIB

VIRALNEWS.ID, Jakarta — Harapan akan peningkatan signifikan dalam penjualan mobil listrik di Indonesia tampaknya belum sepenuhnya terwujud.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penurunan penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) pada Mei 2025.

Total penjualan wholesales mobil listrik BEV tercatat sebanyak 6.391 unit, mengalami penurunan sebesar 13,63 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini terjadi meskipun pemerintah telah menggulirkan berbagai insentif pajak untuk mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan.

Meski demikian, persaingan di segmen mobil listrik tetap ketat. Grup BYD asal Tiongkok mendominasi pasar, bahkan menempati tiga posisi teratas dalam daftar mobil listrik terlaris bulan ini.

BYD Sealion 7 menempati posisi pertama dengan penjualan 1.232 unit, disusul BYD M6 dengan 1.184 unit, dan Denza D9 sebanyak 630 unit.

Namun, dominasi ini datang dengan catatan. Hampir seluruh unit BYD yang terjual merupakan hasil impor utuh dari Tiongkok, bukan produksi lokal.

Hal ini menjadi sorotan mengingat harapan besar pemerintah terhadap peningkatan kapasitas industri dalam negeri lewat investasi manufaktur lokal.

Di sisi lain, beberapa produsen yang telah melakukan perakitan lokal menunjukkan performa positif. Chery J6, SUV listrik off-road yang dirakit di Bekasi, berhasil mencatat penjualan 580 unit.

Sementara itu, Wuling juga mencatatkan kinerja stabil dengan penjualan 419 unit untuk masing-masing model Air EV dan Cloud EV, serta 210 unit untuk Binguo EV, seluruhnya diproduksi di fasilitas Wuling di Cikarang.

Model-model lain yang masuk dalam daftar 10 besar antara lain Geely EX5 (377 unit), Hyundai Ioniq 5 (226 unit), dan BYD Seal (203 unit).

Sementara itu, insentif pajak yang digulirkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025 belum menunjukkan dampak signifikan terhadap pertumbuhan penjualan.

Dalam aturan tersebut, mobil listrik impor mendapat insentif berupa PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10 persen.

Secara umum, industri otomotif nasional juga mencatat penurunan. Sepanjang periode Januari–Mei 2025, total penjualan mobil secara wholesales turun 5,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 316.981 unit. Sementara penjualan ritel turun 9,2 persen menjadi 328.852 unit.

Berikut 10 Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Mei 2025:

Halaman:

Tags

Terkini

Santi Hernandez Ragukan Marc Marquez Kembali ke Honda

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54 WIB