VIRALNEWS.ID - Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengajak raksasa teknologi asal China, Xiaomi, untuk memperluas investasinya di Tanah Air. Setelah sukses memproduksi ponsel dan televisi, pemerintah berharap Xiaomi juga tertarik memproduksi mobil listrik di Indonesia.
Ajakan tersebut disampaikan Agus Gumiwang dalam pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd., Jon Dove, di Shanghai, China, pada Jumat (10/10).
Pertemuan itu turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta, serta perwakilan PT Xiaomi Technology Indonesia, yakni Zhao Wentao selaku Managing Director dan Tel Lee sebagai Product Certification Manager.
Agus Gumiwang mengapresiasi kontribusi Xiaomi dalam pengembangan ekosistem industri elektronik nasional. Ia menilai, langkah perusahaan tersebut telah mendukung agenda Making Indonesia 4.0 yang menempatkan sektor elektronika sebagai salah satu prioritas utama.
"Kami mengetahui bahwa Xiaomi telah meluncurkan produk kendaraan listrik berperforma tinggi, yaitu Xiaomi SU7. Kami mendorong agar Xiaomi dapat menjajaki investasi pada sektor kendaraan ramah lingkungan di Indonesia," ujar Agus dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (14/10).
Menurutnya, investasi Xiaomi di bidang kendaraan listrik akan memperkaya pilihan produk otomotif nasional dan memperkuat ekosistem industri hijau di Indonesia.
Hingga tahun ini, Xiaomi tercatat telah menanamkan investasi senilai Rp3 triliun di Indonesia untuk produksi smartphone, tablet, dan televisi. Perusahaan asal Beijing itu kini menguasai pangsa pasar 21 persen di segmen ponsel nasional pada kuartal II tahun 2025.
"Investasi Xiaomi berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, serta memperkuat daya saing industri elektronik nasional," kata Agus.
Di pasar global, mobil listrik Xiaomi mencatat penjualan tinggi dengan pengiriman lebih dari 300 ribu unit dalam 15 bulan pertama. Produsen tersebut juga disebut mulai menjajaki ekspansi ke berbagai negara, termasuk Indonesia.