otomotif

Pakar ITB Nilai Indonesia Belum Siap Terapkan BBM Etanol 10 Persen Tahun Depan

Senin, 20 Oktober 2025 | 21:11 WIB

VIRALNEWS.ID - Rencana pemerintah untuk mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol 10 persen (E10) mulai tahun depan dinilai terlalu terburu-buru. Hal tersebut disampaikan oleh pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Ronny Purwadi.

Dosen Program Studi Teknik Pangan Fakultas Teknologi Industri ITB itu menilai, kesiapan industri bioetanol nasional masih belum matang untuk mendukung implementasi kebijakan tersebut dalam waktu dekat.

“Kalau kita mengandalkan industri bioetanol yang ada sekarang, jawabannya belum siap. Bahkan kalau kita mulai bangun pabriknya hari ini, saya juga belum yakin bisa terealisasi tepat waktu,” ujar Prof. Ronny di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/10).

Menurutnya, pemerintah perlu melakukan perhitungan matang sebelum menerapkan kebijakan tersebut secara nasional. “Cita-cita ini baik, tapi realisasinya harus dihitung dengan cermat. Mudah-mudahan mimpi itu tidak padam,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan bahwa pemerintah akan mulai menerapkan kewajiban penggunaan BBM campuran etanol atau metanol 10 persen mulai tahun depan. Kebijakan ini, kata dia, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar berbasis minyak mentah.

“Sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, bahwa tahun depan kita mulai pakai bensin campur 10 persen etanol atau metanol,” ujar Zulhas pekan lalu.

Ia menambahkan, pemerintah kini tengah mendorong pengembangan bahan baku etanol dari tanaman lokal seperti tebu, singkong, dan jagung, agar program tersebut dapat berjalan berkelanjutan.

Zulhas menegaskan, kebijakan BBM etanol 10 persen bersifat wajib, namun penerapannya tetap mempertimbangkan kesiapan infrastruktur yang ada. “Wajib, tapi tentu harus disesuaikan dengan kesiapan. Perintah Bapak Presiden begitu,” katanya.

Menurutnya, penerapan E10 tidak hanya berdampak pada sektor energi, tetapi juga dapat menggerakkan perekonomian rakyat. “Program ini akan mendorong ekonomi rakyat karena bahan bakunya berasal dari hasil pertanian lokal,” tutup Zulhas.

Tags

Terkini

Santi Hernandez Ragukan Marc Marquez Kembali ke Honda

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54 WIB