otomotif

Produsen Mobil China Serbu Pasar dengan EV dan PHEV Murah di Guangzhou Motor Show

Minggu, 30 November 2025 | 23:47 WIB

VIRALNEWS.ID - Produsen mobil China memasuki fase baru dalam persaingan kendaraan listrik dengan menghadirkan deretan mobil listrik (EV) dan plug-in hybrid (PHEV) berbiaya rendah di Guangzhou Motor Show. Langkah ini mempertegas ambisi China untuk menguasai pasar kendaraan listrik massal, terutama melalui model-model dengan harga terjangkau.

Menurut laporan Carscoops, Jumat (28/11), sejumlah model terbaru dibanderol antara 100.001 yuan (Rp235,3 juta) hingga 150.000 yuan (Rp352,9 juta). Tren harga ini menjadi sinyal kuat bahwa produsen China siap menguasai pasar global, bahkan ketika produsen Barat masih berjuang memenuhi target emisi dan menekan biaya produksi.

Beberapa model yang mencuri perhatian antara lain Leapmotor A10 dan hatchback listrik Lafa 5, yang keduanya diperkirakan dijual mulai sekitar 100.000 yuan dan direncanakan diekspor ke berbagai negara. Nio juga menarik sorotan melalui Firefly, yang untuk pertama kalinya tampil dalam versi setir kanan. Dengan harga serupa, Firefly akan memasuki 17 pasar baru tahun depan, termasuk Amerika Tengah. GAC tidak ketinggalan dengan meluncurkan SUV Aion i60 berbasis range-extender yang mulai dijual pada 109.800 yuan (Rp258,3 juta).

Industri otomotif China sendiri masih berada dalam tekanan perang harga yang berlangsung beberapa tahun terakhir, terutama di segmen bawah. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, 2,35 juta unit EV dan PHEV dengan harga 100.001–150.000 yuan terjual di China, menjadikannya segmen terbesar dan tumbuh signifikan dibanding kurang dari 1,5 juta unit pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, penjualan kendaraan di segmen harga 150.001–200.000 yuan stabil di angka sekitar 2,3 juta unit. Pertumbuhan mencolok justru terjadi pada segmen kendaraan energi baru (NEV) berharga lebih rendah—di kisaran 11.300 hingga 14.100 dolar AS serta di bawah 11.300 dolar AS—yang masing-masing mencatatkan peningkatan lebih dari dua kali lipat hingga menembus satu juta unit.

Meski memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen, persaingan harga ini mulai memukul keuntungan produsen China sendiri. Pada kuartal Juli–September, laba bersih BYD turun 30 persen, penurunan pertama dalam empat tahun. Great Wall juga mengalami penurunan laba sebesar 30 persen, meski penjualannya meningkat 20 persen.

Di sisi lain, ekspor kendaraan listrik China terus melonjak. Dalam tiga kuartal pertama tahun ini, sebanyak 1,75 juta unit EV dan PHEV dikirim ke pasar internasional, meningkat 89 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

 
 
 
 

Tags

Terkini

Santi Hernandez Ragukan Marc Marquez Kembali ke Honda

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54 WIB