“Ini saya milihnya lebih ke warna air mancur biru. Personalisasi yang saya lakukan itu seperti diecast-nya Tamiya dalam kehidupan nyata begitu. Jadi warna-warna Tamiya itu kan kalau tidak biru, merah gitu kan tapi merah kan nggak ada,” tambah Dewangga.
"Adanya pink kan gitu kan. Tapi birunya yang masuk. Di beberapa Tamiya ada yang warna biru itu soalnya masa kecil saya mengoleksi Tamiya,” lanjutnya.
Selain bagian luar mobil, Dewangga juga memberikan sentuhan personalisasi di kabin yaitu mengubah warna jok mobil menjadi biru dan hitam agar sesuai dengan tema mobilnya.
Personalisasi yang dilakukan oleh Dewangga ini tidak hanya unik, tetapi juga menciptakan identitas tersendiri ketika ia sedang berkumpul bersama teman-teman komunitasnya.
Beralih ke Sakura, pengguna Air ev lainnya menambahkan. “Air ev milik saya sebenarnya dipakai untuk keperluan antar jemput anak sekolah, terus saya modifikasi seperti mengganti tapak lebar ban.”
Jadi sekarang Air ev nya terkadang saya pakai untuk pulang pergi Cikarang-Bandung-Cikarang kalau saya sendiri atau berdua sama istri karena ubahan tapak ban itu menjadikan Air ev lebih tepat tampilannya dan bermanfaat juga,” ungkapnya.
Personalisasi fungsional yang dilakukan Sakura juga mencakup penambahan roofbox pada mobilnya agar dapat menyimpan lebih banyak barang.
Selain itu, Sakura menambahkan lagi ruang kompartemen di tengah yang juga memiliki fungsi sebagai sandaran tangan agar perjalanan terasa lebih nyaman dan santai.
Tidak ketinggalan, penambahan port USB disana agar ia bisa mengisi daya baterai gawainya.
Melalui semua kreasinya ini, Sakura merasakan kesan Air ev sebagai mobil kecil yang hanya bisa dipakai di perkotaan saja, ternyata jadi bisa dipakai untuk perjalanan jarak jauh.
“UbahKarenanya menjadikan air ev menjadi kendaraan yang lebih bermanfaat dan penambahan modifikasinya untuk sesuai kebutuhan,” pungkas Sakura. (rama pratama)