VIRALNEWSID, Kendal - PT Indonesia BTR New Energy Material resmi mengoperasikan pabrik bahan anoda baterai lithium di Kendal.
Fasilitas yang diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan tiga juta mobil listrik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa pembangunan fase pertama pabrik bahan anoda di Kendal telah selesai dan memiliki kapasitas produksi 80 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan 1,5 juta mobil listrik.
Dengan selesainya fase kedua, kapasitas ini akan meningkat dua kali lipat.
“Pabrik ini punya kapasitas 80 ribu ton yang bisa menghasilkan 1,5 juta mobil listrik. Awal kuartal empat tahun ini, pembangunan fase kedua dimulai dan selesai pada 1 Maret 2025 dengan kapasitas 160 ribu ton,” ujar Luhut, dikutip dari kanal Sekretariat Presiden, Rabu (7/8/2024).
Ketika fase pembangunan kedua sepenuhnya selesai, pabrik bahan anoda di Kendal dapat memenuhi kebutuhan tiga juta mobil listrik dan menjadi yang terbesar kedua di dunia.
Sayangnya, Luhut tidak menyebutkan negara mana yang menempati posisi pertama.
“Jepang saja hanya punya kapasitas 10 ribu ton, Korea Selatan 40 ribu ton, dan Tiongkok 100 ribu ton. Jadi, kita bisa mengejar Tiongkok dalam beberapa tahun ke depan. Ini juga membuat ekosistem baterai di Indonesia semakin lengkap,” kata Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi memuji pembangunan pabrik bahan anoda di Kendal yang hanya memakan waktu 10 bulan.
Dia mengaku tak membayangkan prosesnya akan berjalan cepat.
"Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan lalu kita tanda tangan di Beijing, China, tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini yang namanya kecepatan," kata Jokowi.
Bolak-balik saya katakan, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, dan kita sudah menjadi negara yang cepat, tambahnya.
Jokowi menyadari bahwa beberapa materialnya masih diimpor dari luar negeri. Namun beberapa bahan penting yang dibutuhkan juga sudah tersedia di Indonesia.
Dia yakin ke depannya, Indonesia bisa menjadi pemain utama industri mobil listrik dunia.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.