VIRALNEWS.ID, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang akan berlaku tahun depan membawa keuntungan tersendiri bagi PT Chery Sales Indonesia (CSI).
Penjualan mereka meningkat menjelang akhir tahun, dengan konsumen berusaha memanfaatkan harga sebelum kebijakan baru diberlakukan.
"Pada akhir tahun justru ada peningkatan penjualan karena momentumnya pas. Konsumen tahu bahwa akan ada kenaikan PPN, juga beberapa isu pajak daerah di tahun depan, jadi mereka memutuskan untuk membeli di Desember ini agar mendapatkan harga saat ini," ujar Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT CSI, dalam wawancara di Jakarta baru-baru ini.
J6 Jadi Primadona
Salah satu model yang mendominasi permintaan adalah Chery J6, yang baru saja diluncurkan.
Rifkie mengungkapkan bahwa produk baru ini menjadi daya tarik utama, terutama setelah sukses menarik perhatian di ajang GJAW 2024.
"Yang pasti J6 karena baru launching. Itu juga terlihat dari total SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) 1.000 unit lebih, 50 persen lebihnya adalah J6," jelas Rifkie.
Dampak Kenaikan PPN dan Opsen Pajak
Rifkie juga menyoroti dampak kenaikan PPN dan Opsen Pajak yang akan diterapkan tahun depan terhadap sektor otomotif.
Namun, insentif 3 persen untuk mobil hybrid yang diberikan pemerintah menjadi peluang positif bagi industri otomotif, termasuk Chery.
"Pemerintah selain mengeluarkan kebijakan kenaikan PPN dan opsen, juga memberikan subsidi. Ini peluang bagi kita, terutama untuk mendapatkan insentif tersebut di tahun depan," tambahnya.
Persiapan Model Hybrid dan PHEV
Untuk memanfaatkan insentif pemerintah, Chery berencana menghadirkan model hybrid dan PHEV di tahun depan.
"Kami akan mendukung dengan produk-produk hybrid dan PHEV di 2025," kata Rifkie.