Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menyoroti pentingnya transisi energi dan keberlanjutan dalam industri otomotif.
"Meningkatnya permintaan kendaraan elektrifikasi mencerminkan kepedulian konsumen global terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim. Industri otomotif nasional harus berada di garis depan dalam membangun ekosistem kendaraan elektrifikasi yang berkelanjutan," ujarnya.
Toyota Indonesia mengusung strategi multi-pathway untuk memenuhi beragam kebutuhan pasar dengan menyediakan berbagai teknologi kendaraan, termasuk Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), dan kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) yang rendah emisi.
Strategi ini mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Selain kendaraan elektrifikasi, Toyota Veloz dan Fortuner turut memberikan kontribusi besar terhadap ekspor, dengan total pengiriman 110.714 unit sepanjang tahun 2024.
"Sebagai industri berteknologi tinggi dan padat karya, Toyota Indonesia terus meningkatkan daya saing produk dalam negeri melalui pengembangan sumber daya manusia yang kompeten. Dengan pengalaman lebih dari lima dekade, kami berkomitmen untuk terus tumbuh bersama masyarakat Indonesia," tutup Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN. (rangga)