VIRALNEWS.ID - PDI Perjuangan memutuskan untuk sepenuhnya mengandalkan keputusan rakyat terkait hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024, baik itu berlangsung dalam satu putaran atau dua putaran. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat memberikan jawaban kepada wartawan di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (22/11/2023).
Hasto Kristiyanto menyampaikan pernyataannya ini saat mendampingi Presiden Kelima RI dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, ketika menerima penghargaan tertinggi dari AFEO, yakni AFEO Distinguished Honorary Patron. Penghargaan ini diberikan kepada kepala negara atau kepala pemerintahan yang telah memberikan jasa besar terhadap profesi keinsinyuran. Sebelumnya, pada tahun 2019, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, juga menerima penghargaan serupa.
Menurut Hasto, semua pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 tentu memiliki tekad untuk meraih kemenangan. Namun, bagi pasangan Ganjar-Mahfud, proses menuju kemenangan harus dimulai dengan tanggung jawab dan komitmen pada kebenaran moral.
"Kami optimis menang satu putaran? Ya semua pasangan calon punya tanggung jawab untuk itu. Tapi bagi kamu berpolitik itu dimulai dari kebenaran moral itu tadi," ujar Hasto.
Hasto menekankan bahwa tanda atau ciri dari proses pemenangan Ganjar-Mahfud adalah dukungan yang diterima dari gerakan rakyat di tingkat bawah. Gerakan rakyat ini dianggap sebagai penentu utama dalam meraih kemenangan.
"Ketika baliho Pak Ganjar dan Prof Mahfud itu diturunkan, rakyat menyediakan tempatnya (untuk dipasang baliho Ganjar-Mahfud, red). Ketika yang lain menggunakan mobilisasi kepala desa, maka ini (Ganjar) tidur di rumah rakyat. Jadi cirinya gerakan. Ketika kemudian ada dana yang begitu besar dari pihak mereka, kami gotong royong," papar Hasto memberi contoh.
Sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Hasto mengingatkan bahwa pasangan ini lahir sebagai hasil otentik dari gerakan rakyat.
"Jadi semua mencirikan gerakan, karena pemimpin yang muncul otentik dari rakyat itu memiliki ciri-ciri gerakan. Balihonya pun kami pasang sendiri. Bukan tiba-tiba satu malam muncul baliho di mana-mana. Itu bukan gerakan tapi institusi yang bermain," katanya.
Hasto menegaskan bahwa segala keputusan, termasuk apakah Pilpres berlangsung dalam satu atau dua putaran, diserahkan sepenuhnya kepada rakyat sebagai pemegang mandat dalam demokrasi.
"Kami serahkan kepada rakyat. Tentu saja kami memiliki strategi yang terbaik. Jadi mau satu putaran mau dua putaran. Tentu saja target kami mencapai target yang optimum. Ini kan ada tiga pasang calon. Sehingga kami terus bergerak," tegas Hasto.
Dia juga menyoroti bahwa PDIP terus melakukan kegiatan bersama rakyat, termasuk mengawal proses pemilu agar berjalan dengan baik dan berkeadilan.
"Dengan melihat rakyat yang bergerak, maka kami percaya pasangan Ganjar-Mahfud yang memulai proses dengan baik akan menghasilkan suatu kepemimpinannya yang baik," kata Hasto. ***