VIRALNEWS.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai pelaksanaan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak hari ini, Senin, 21 Agustus 2023.
Langkah ini diambil sebagai upaya mengatasi masalah polusi udara yang semakin parah di Ibu Kota.
Akibat kebijakan ini, beberapa ruas jalan di daerah Jakarta Selatan pada pagi hari tadi mengalami kelancaran lalu lintas, meski masih terjadi kepadatan dari Lenteng Agung hingga Ragunan serta Kemang.
Situasi di Halte Stasiun Tanjung Barat terlihat agak sepi dengan sedikitnya orang yang akan pergi bekerja.
Namun para pengendara ojek online (ojol) masih cukup ramai di sekitar daerah tersebut, dan kondisi jalan tetap terjaga lancar.
Namun, ada beberapa ruas jalan yang mengalami sedikit hambatan, seperti di sekitar pintu tol Lenteng Agung menuju Ragunan.
Akan tetapi, gangguan ini hanya terjadi dalam jarak sekitar 50-100 meter.
Kepadatan juga masih terlihat di Jalan Ampera, namun hal ini disebabkan oleh adanya truk-truk besar yang sedang berusaha untuk berputar arah.
Sehingga pada rentang waktu pukul 08.30-09.00 WIB, situasi lalu lintas di wilayah tersebut tidak mengalami kemacetan berarti.
Sebelumnya, kebijakan WFH ini direncanakan akan ditingkatkan menjadi 75 persen saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN berlangsung pada 4-7 September mendatang.
“Selama periode 4 hingga 7 September, di sekitar wilayah Jakarta Selatan, Gambir, dan Gelora Bung Karno, kami akan menerapkan kerja dari rumah dan belajar dari rumah. Bahkan untuk ASN, kami akan meningkatkannya hingga 75 persen,” ungkap Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, seperti yang dikutip dari Antara.
Heru menjelaskan bahwa uji coba WFH bagi ASN akan berlangsung selama tiga bulan, mulai dari tanggal 21 Agustus hingga 21 Oktober. Skemanya adalah 50 persen bekerja dari rumah dan 50 persen bekerja secara fisik.
ASN yang tidak termasuk dalam kebijakan WFH adalah mereka yang terlibat dalam pelayanan publik, seperti para tenaga medis di rumah sakit dan pendidik di sekolah.
Selain tujuannya untuk mengurangi polusi udara, Heru juga menyebutkan bahwa kebijakan WFH ini diterapkan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, terutama saat KTT ASEAN berlangsung.