ViralNews.id - Kaisar Jepang Naruhito mengunjungi Waduk Pluit pada hari pertama kunjungannya ke Indonesia. Naruhito berbicara tentang peran penting Waduk Pluit dalam mencegah banjir di Jakarta. "Pada kunjungan berikutnya, beliau mengunjungi stasiun pompa Waduk Pluit. Saya yakin Anda sudah tahu, Pluit sudah terkenal," kata Juru Bicara Kaisar Jepang Shiojiri Kojiro, di Hotel Indonesia pada hari Minggu (18/6/2023).
"Seperti yang kita ketahui, jika sarana atau fasilitas seperti stasiun pompa Pluit ini tidak ada, Jakarta akan selalu terkena banjir atau tergenang air," katanya.
"Dan saya ingin menyampaikannya dengan singkat bahwa jika fasilitas tersebut tidak ada, Jakarta dapat terendam banjir. Selain itu, juga memiliki manfaat dalam mencegah penurunan tanah di Kota Jakarta," tambahnya.
Selain itu, Kojiro menyatakan bahwa Naruhito menambahkan fasilitas di Pluit sudah ada sejak lama. Namun, fasilitas tersebut mengalami kerusakan berat pada tahun 2009.
"Sarana di Pluit sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, pada tahun 2009, fasilitas tersebut mengalami kerusakan berat," jelasnya.
Kojiro mengatakan bahwa setelah itu, perbaikan dilakukan melalui kerja sama antara Indonesia dan Jepang pada tahun 2014. Kerja sama tersebut disaksikan oleh Naruhito.
"Setelah itu, Jepang dan Indonesia bekerja sama untuk membangun kembali fasilitas tersebut sejak tahun 2014. Kaisar sendiri telah melihat dan mengunjungi fasilitas tersebut," ungkapnya.
Sebelumnya, Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito dan Permaisuri Masako melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Keduanya tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu sore, 17 Juni 2023, sekitar pukul 16.20 WIB.
Pada hari pertama kunjungan ini, Naruhito mengunjungi beberapa lokasi di Jakarta. Sebelum ke Waduk Pluit, Naruhito juga mengunjungi Depo MRT Lebak Bulus.
Seperti yang diketahui, proyek Pembangunan MRT dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan dukungan dana pinjaman dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Sebagian besar kontraktor untuk pembangunan MRT Jakarta fase I juga berasal dari Jepang.