Jokowi Perintahkan TNI-Kapolri Atasi Karhutla dengan Serius

Photo Author
- Minggu, 8 Oktober 2023 | 15:30 WIB
Presiden Jokowi (tengah) bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan). Foto: Detik.com
Presiden Jokowi (tengah) bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan). Foto: Detik.com

VIRALNEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian serius terhadap peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang belakangan ini menjadi sorotan.

Beliau telah memberikan perintah tegas kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangani dengan cepat dan efisien titik api karhutla, bahkan yang ukurannya masih kecil.

Menanggapi situasi karhutla yang belum mereda, Presiden Jokowi menyatakan bahwa hal ini tak dapat dilepaskan dari kondisi kemarau yang masih berlangsung.

Beliau juga meminta agar pemerintah daerah (pemda) dapat merespons dengan cepat dan responsif terhadap kasus karhutla di wilayahnya.

"Saya telah memberikan perintah kepada Panglima dan Kapolri, serta pemda, untuk segera menangani setiap titik api, sekecil apapun itu, agar tidak merembet menjadi kebakaran besar," ujar Jokowi dalam pernyataannya di Istora Senayan, Jakarta, pada hari Sabtu (7/10/2023).

Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa cuaca panas yang memicu karhutla tidak hanya dialami oleh Indonesia, melainkan juga oleh negara-negara lain. Oleh karena itu, penanganan karhutla harus terus ditingkatkan agar dampak yang ditimbulkannya tidak semakin besar.

Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan ini sebagai respons terhadap keluhan yang disampaikan oleh Malaysia terkait asap dari karhutla di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam ketika karhutla terjadi.

"Iya ini memang panasnya itu, panasnya memang kemaraunya itu memang panjang, dan panasnya memang melebihi dari normal yang ada. Tidak hanya di Indonesia, kebakaran hutan juga terjadi di AS dan Kanada, dan kita di sini bisa mengendalikannya. Coba bandingkan dengan tahun 2015, masih jauh sekali," ungkap Jokowi.

Sebelumnya, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dewanti, juga memberikan tanggapannya terkait surat yang dikirimkan oleh Pemerintah Malaysia terkait situasi kabut asap yang semakin parah di wilayahnya.

Laksmi menegaskan bahwa data dari ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak mendeteksi adanya asap lintas batas dari wilayah Indonesia yang sedang mengalami kebakaran hutan.

Laksmi menambahkan bahwa negara mana pun yang ingin memantau situasi udara di Indonesia dapat mengakses data dari ASMC tersebut.

Dia juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah aktif mengikuti perjanjian kerja sama dalam kerangka Asean Member State (AMS) untuk penanganan karhutla, termasuk langkah-langkah pemantauan, pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat, serta kerja sama teknis.

"Kita sangat terbuka dengan apa yang kita lakukan. Semua data yang diacu oleh Indonesia itu sangat terbuka, apalagi data ASMC," ungkapnya.

Dengan demikian, Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya-upaya tanggap darurat untuk mengatasi masalah karhutla yang saat ini tengah terjadi di beberapa wilayah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hillary.

Tags

Rekomendasi

Terkini

Presiden Prabowo Segera Lantik Tim Reformasi Kepolisian

Selasa, 16 September 2025 | 22:56 WIB
X