VIRALNEWS.ID - Pemerintah Indonesia telah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh yang berjasa besar dalam sejarah bangsa.
Presiden Joko Widodo secara langsung memberikan penghargaan ini kepada perwakilan keluarga para pahlawan dalam sebuah upacara di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (10/11/2023).
Dilansir dari DetikNews, kehormatan ini diterima oleh perwakilan dari keluarga keenam tokoh yang dihormati, termasuk Ratu Kalinyamat.
Ratu Kalinyamat, yang merupakan pemimpin Kota Jepara pada masanya, memainkan peran sentral dalam kemajuan maritim Indonesia. Kepemimpinannya berhasil membangun kekuatan yang signifikan untuk memajukan bangsa.
Menurut informasi dari laman resmi NU Online, nama asli Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana, putri Sultan Trenggana.
Ia menikah dengan Kiai Wintang atau Pangeran Hadiri, dan meskipun tidak memiliki keturunan, Ratu Kalinyamat mengasuh Pangeran Timur, Pangeran Arya, dan Dewi Wuryan sebagai anak-anak angkat.
Dalam buku berjudul "Ratu Kalinyamat, Sejarah atau Mitos?" karya Bambang Sulistyanto yang dibagikan oleh laman resmi Kemendikbud RI, disebutkan bahwa Ratu Kalinyamat lahir sekitar lima abad sebelum Kartini.
Meskipun angka kelahirannya tidak dapat dipastikan, keberhasilannya sebagai pemimpin Jepara sangat diakui.
Ratu Kalinyamat memiliki pengaruh besar di bidang politik dan militer. Ia bekerja sama dengan pihak militer, seperti Raja Johor, untuk mengusir Portugis pada tahun 1550. Kerja sama tersebut melibatkan pengiriman 40 armada kapal dengan empat hingga lima ribu prajurit.
Sebagai pemimpin Jepara, Ratu Kalinyamat sangat dihormati oleh masyarakat. Dengan kepemimpinannya yang bijak, Jepara berkembang pesat menjadi kerajaan bahari dengan rakyat yang mengandalkan lautan sebagai sumber kehidupan.
Di bawah kepemimpinannya selama 30 tahun, Jepara meraih kejayaan, menjadi pelabuhan terbesar di Jawa dengan armada laut yang kuat.
Buku "Menunggang Badai: Untaian Kehidupan, Tradisi, dan Kreasi Aktor Mebel Jepara" oleh Herry Purnomo, dkk, menunjukkan bahwa Ratu Kalinyamat juga memberikan perhatian besar pada seni kerajinan dan pertukangan
. Pada masa itu, sektor ini berkembang pesat dan berdampak positif pada hubungan internasional yang baik.
