VIRALNEWS.ID, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau para pemudik untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan.
Berdasarkan pemantauan BMKG, hujan lebat hingga ekstrem diprediksi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada 10–14 Maret 2025.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan pentingnya kesiapan pemudik dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Menurutnya, faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap keselamatan perjalanan, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi.
Pemudik Diminta Perhatikan Kondisi Kendaraan
Dwikorita mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca sebelum berangkat. Selain itu, pemudik juga diminta memastikan kendaraan dalam kondisi prima, termasuk memeriksa tekanan ban, fungsi lampu, serta kesiapan peralatan darurat seperti ban cadangan dan alat komunikasi.
"Jika hujan lebat terjadi, sebaiknya tunda perjalanan dan cari tempat berlindung yang aman. Jangan memaksakan diri berkendara dalam kondisi cuaca buruk," ujar Dwikorita di Jakarta, Minggu (16/3/2025).
BMKG mencatat bahwa cuaca ekstrem belakangan ini dipicu oleh beberapa gangguan atmosfer, seperti sirkulasi siklonik di perairan Indonesia, aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan Kelvin.
Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa kombinasi faktor tersebut meningkatkan pertumbuhan awan hujan, sehingga meningkatkan potensi hujan lebat hingga ekstrem dalam sepekan ke depan.
Beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat dalam beberapa hari mendatang, antara lain Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan.
"Pemudik yang melewati jalur rawan banjir dan longsor, seperti Pantura, jalur selatan Jawa, serta beberapa ruas tol yang berpotensi tergenang air, diharapkan lebih berhati-hati," ujar Guswanto.
Cuaca Buruk Bisa Ganggu Transportasi Darat, Laut, dan Udara
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa anomali suhu muka laut yang lebih hangat di perairan Indonesia turut meningkatkan kandungan uap air di atmosfer, sehingga memperbesar potensi hujan lebat.
"Kami mengingatkan pemudik yang menggunakan transportasi darat, laut, dan udara untuk terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG dan pihak terkait," katanya.
