VIRALNEWS.ID - Kasus tewasnya Bripda IDF di Rumah Susun Polri, Cikeas, Bogor menghebohkan publik. Polisi telah melakukan penyitaan sejumlah bukti terkait insiden tragis tersebut, yang terjadi karena Bripda IDF kena tembak oleh sesama polisi.
Dalam jumpa pers yang digelar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, menyatakan bahwa di antara bukti yang disita adalah satu unit senjata api rakitan ilegal.
Peristiwa penembakan ini terjadi pada 23 Juli 2023, sekitar pukul 01.40 WIB. Selain senjata api rakitan, polisi juga menyita satu buah selongsong kaliber .45 ACP sebagai barang bukti lainnya.
Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan oleh Polres Bogor dengan melibatkan unsur-unsur pendukung.
Dia juga menjelaskan bahwa proses hukum terkait peristiwa tersebut tengah berlangsung di Polres Bogor, Polda Jawa Barat, sementara proses kode etik oleh Div Propam Polri juga telah dimulai.
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, mengungkapkan bahwa barang bukti yang disita meliputi rekaman dari kamera pengawas (CCTV) dan barang-barang lainnya. Senjata api rakitan yang digunakan ternyata berjenis pistol rakitan non-organik.
Beberapa barang lainnya yang diamankan termasuk satu buah proyektil peluru kaliber .45 ACP, handphone milik korban, pelaku, dan saksi, serta barang bukti lainnya yang relevan.
Dalam perkembangan kasus ini, polisi telah menetapkan dua polisi berinisial Bripda IMS dan Bripka IG sebagai tersangka.
Dari keterangan polisi sebelumnya, pistol rakitan tersebut meletus saat diambil oleh Bripda IMS dan tidak sengaja mengenai bagian leher Bripda IDF, yang kemudian menyebabkan Bripda IDF tewas.
Kasus ini menjadi sorotan masyarakat, dan proses penyelidikan serta pengusutan lebih lanjut sedang berlangsung untuk mengungkap seluruh fakta dan kejadian yang sebenarnya terjadi dalam peristiwa memilukan ini.