Kata tersebut kemudian dibicarakan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, dan bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri.
"Pencetus nama ini adalah hasil dialog selama tiga minggu terakhir antara Pak Presiden, Pak Pratik, Pak Erick, saya, Pak Triawan, dan pihak terkait. Kami berdiskusi, dan seiring berjalannya uji coba bersama Pak Luhut, Pak Edo, kata 'whoosh whoosh' menjadi ungkapan yang sering terdengar,” jelas Budi.
Budi juga menyebut bahwa kata 'Whoosh' sempat disebutkan dalam percakapan dengan Jokowi dan Pratikno di lain waktu.
Ketika itu, Jokowi menyebut bahwa kereta dengan kecepatan sangat tinggi dapat disebut 'whoosh, whoosh'.
"Di lain waktu, bersama Pak Pratik dan Pak Presiden, kami kembali menyuarakan gagasan ini. Beliau juga mengatakan bahwa jika kereta ini sangat cepat, maka namanya harus 'whoosh whoosh'. Dan akhirnya, itulah yang kita pilih," ungkap Budi Karya Sumadi.
Dengan demikian, 'Whoosh' menjadi nama resmi yang akan melekat pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung, mencerminkan kecepatan, hemat waktu, pengoperasian optimal, dan sistem yang handal dalam moda transportasi ini.