nasional

Dewan Pers Tegaskan Jurnalis Tak Boleh Andalkan AI: Kontennya Kurang Mendalam

Sabtu, 25 November 2023 | 10:54 WIB
Ninik Rahayu, Dewan Pers (Humas Indonesia)

VIRALNEWS.ID – Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mengajukan permintaan kepada perusahaan media untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap pembuatan konten berita yang menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Menurutnya, sebuah karya jurnalistik yang bermutu harus didukung oleh konteks, fakta, informasi dari ahli, dan konfirmasi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ninik dalam Diskusi Terbuka dengan tema "What's Next After Publisher Rights: AI For Media," yang diadakan secara virtual pada Jumat, 24 November 2023.

"Karya jurnalistik itu butuh konteks, butuh fakta, butuh informan ahli, butuh konfirmasi. Di era digital yang serba cepat ini, AI justru tidak memberikan kontribusi positif karena kontennya kurang mendalam," ujar Ninik.

Ninik juga mengimbau para pelaku industri media untuk berpikir dua kali sebelum menggunakan AI dalam memproduksi konten.

"Saya mendorong rekan-rekan media untuk melakukan kajian terlebih dahulu agar konten yang dihasilkan oleh AI tidak bersifat dangkal, tidak menyajikan konteks, dan informasi yang akurat," tambahnya.

Selain itu, Ninik menyoroti masalah hukum yang dapat muncul, di mana konten yang dihasilkan oleh teknologi AI dapat menjadi serupa atau identik, mengakibatkan tindakan plagiarisme.

"Kita juga menghadapi masalah ketidakjelasan, di mana berita yang dibuat oleh media dapat bersumber dari AI tanpa dideklarasikan. Ini memerlukan transparansi, jangan sembunyi-sembunyi," ungkapnya.

Ninik menekankan pentingnya transparansi dalam menyampaikan bahwa berita yang dihasilkan menggunakan AI, agar tidak terjadi penyalahgunaan etika dan moral.

"Orang mendeklarasikan apa yang disampaikan bersumber dari apa, kita belum terbiasa dengan hal itu. Kita ingin apa yang kita buat adalah pemikiran asli, padahal kadang kita mengambil dari orang lain. Ini menyangkut etika dan moral, dan menurut saya, hal tersebut sangat penting agar kita tidak bermain drama," tandasnya.

Dengan demikian, Ninik berpendapat bahwa keberadaan AI hanyalah sebagai alat atau instrumen yang dapat membantu, tetapi peran jurnalis sebagai manusia tetap harus mendominasi.

"AI ini hanya alat. Karena yang dapat tetap mengontrol adalah manusia, sehingga prinsip-prinsip jurnalistik yang berkualitas tetap dapat dijaga. Oleh karena itu, menurut saya, investasi terbaik saat ini harus dilakukan pada manusia, bukan pada mesin," pungkasnya.

Tags

Terkini

Presiden Prabowo Segera Lantik Tim Reformasi Kepolisian

Selasa, 16 September 2025 | 22:56 WIB