VIRALNEWS.ID, Jakarta — Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Pameran Nasional Pusaka Nusantara 2025 yang digelar di Museum Sri Baduga, Bandung, sebagai bagian dari upaya strategis mengembangkan ekosistem permuseuman di Indonesia.
Pameran yang berlangsung hingga 31 Oktober 2025 ini menampilkan 238 koleksi dari 26 museum di seluruh Indonesia.
Tahun ini, terdapat tiga pameran nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan, yakni Pameran Kain Tradisional Nusantara, Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara, dan Pameran Pusaka Nusantara.
Dalam sambutannya, Fadli Zon mengungkapkan bahwa kementerian tengah menyusun sistem klasifikasi museum berdasarkan kategori A, B, dan C, serupa sistem peringkat di sekolah. Sistem ini akan berdampak langsung pada penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengembangan museum.
"Ke depan, kita dorong kemitraan dengan sektor swasta (public-private partnership), agar kemajuan museum tidak hanya bertumpu pada pemerintah," ujar Fadli.
Fadli juga menekankan pentingnya penataan dan penilaian ulang koleksi museum. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 194 ribu artefak di Museum Nasional saat ini sedang direinventarisasi. Ia berharap proses serupa dilakukan di museum-museum daerah.
"Banyak koleksi luar biasa, tetapi pendataannya belum diperbarui. Kita perlu tahu nilai koleksi ini sebagai bagian dari kekayaan nasional, bukan untuk diperjualbelikan, melainkan sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan," jelasnya.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap pengelolaan museum, Kementerian Kebudayaan juga akan memberikan Anugerah Museum Terbaik dengan penilaian mencakup kualitas koleksi, narasi, tata pamer, pengelolaan, dan inovasi teknologi.
Fadli mendorong agar museum menjadi ruang yang lebih interaktif dan nyaman untuk meningkatkan minat kunjungan masyarakat.
"Pemanfaatan teknologi digital, bahkan AI, akan menjadi kunci ke depan," ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya menjadikan museum sebagai sumber pendapatan, tidak hanya bergantung pada anggaran negara.
Selain pusaka, Fadli mendorong tema pameran ke depan agar mencakup kekayaan budaya lain seperti pangan tradisional, permainan rakyat, topeng Nusantara, regalia kerajaan, hingga perhiasan khas daerah.
"Semoga revitalisasi Museum Sri Baduga dan Pameran Pusaka Nusantara ini menjadi tonggak penting dalam kebangkitan permuseuman nasional. Mari jadikan museum sebagai ruang belajar, dialog, dan pertemuan lintas generasi," tutupnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Kebudayaan dan Museum Sri Baduga.
"Dulu kita bayangkan museum sebagai tempat penyimpanan benda tua. Tapi sekarang, dengan teknologi, museum telah berevolusi. Selamat kepada Museum Sri Baduga atas kesuksesan pameran ini," ujarnya.