Andreas-Cristoph Hoffman, Head of Marketing Hyundai Motor Europe, mengungkapkan bahwa target harga tersebut sudah menjadi standar di industri otomotif untuk mobil listrik dengan ukuran kompak seperti Hyundai Ioniq 2.
Mobil ini diproyeksikan untuk menggunakan platform IMA (Integrated Modular Architecture), menggantikan E-GMP (Electric-Global Module Platform) yang digunakan pada model-model Hyundai sebelumnya.
Penggunaan platform yang berbeda ini dijelaskan sebagai strategi untuk mencapai harga yang lebih rendah, sambil tetap memberikan kinerja dan fleksibilitas yang diharapkan oleh konsumen.
Hyundai melihat bahwa platform IMA dapat digunakan secara efisien untuk berbagai jenis kendaraan, mulai dari mobil kecil hingga truk.
Selain itu, Hyundai juga sedang mengembangkan teknologi baterai dengan jenis LFP (Lithium Iron Phosphate) dan NMC (Nickel Manganese Cobalt) untuk model-model kendaraan listrik mendatang.
Semua upaya ini diarahkan untuk membuat mobil listrik menjadi lebih terjangkau, mendukung pertumbuhan pasar kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Artikel Terkait
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia: Mahasiswa Aktivis Berpotensi 'Jahat' saat Menjadi Pejabat
Di Samping Harga Lebih Terjangkau, Simak Alasan Daihatsu Ayla Jadi Pilihan Terbaik di Kelasnya
Menang di Desain, Honda HR-V Prestige juga Punya Fitur Keselamatan dan Kenyamanan yang Harus Anda Ketahui
Selain Menonjol Pada Desain Elegan, Suzuki Baleno Hatchback 2023 Juga Memiliki Sederet Keunggulan Ini
Hyundai Santa Fe 2023, Ukir Standar Baru untuk SUV Mewah