Inovasi Pembiayaan Kendaraan Listrik
Dalam kegiatan AKEF 2024 terdapat dua panel diskusi yang menghadirkan sejumlah pembicara kompeten dari berbagai lembaga terkemuka di dalam dan luar negeri. Sesi pertama dengan tema
Sesi pertama dengan tema “Inovasi Pembiayaan dan Strategi Investasi untuk Adopsi EV” disampaikan oleh perwakilan dari International Finance Corporation (IFC), Rocky Mountain Institute (RMI), dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Sementara itu, sesi kedua dengan tema
Sementara itu, sesi kedua dengan tema “Mitigasi Risiko Finansial dalam Investasi atau Pembiayaan EV” menghadirkan pembicara dari pihak AEML, perusahaan Fleets-as-a-service (FaaS) KALISTA, merek kendaraan listrik lokal Electrum, PLN, dan Bank DBS Indonesia. Sesi kedua tersebut dimoderatori oleh Maynard Arif, Head of Research DBS Group.
Sesi kedua tersebut dimoderatori oleh Maynard Arif, Head of Research DBS Group.
Dari Kiri-Kanan: Maynard Arif, Kepala Riset DBS Group; Rizky Fauzianto , Manajer Asia Tenggara, Rocky Mountain Institute (RMI); Shihab Azhar , Pejabat Operasi Senior, Perusahaan Keuangan Internasional (IFC); Suwandi Wiratno , Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Berdasarkan hasil diskusi dalam sesi kedua, pentingnya dukungan dari sektor pembiayaan dan perbankan, serta subsidi dan insentif pemerintah, dapat mendorong adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Para pembicara menekankan perlunya skema pembiayaan inovatif, seperti
Para pembicara menekankan perlunya skema pembiayaan inovatif, seperti leasing, obligasi hijau, penyediaan crowdfunding , buy back Guarantee, dan battery as a service (BaaS), untuk meningkatkan aksesibilitas EV dan mengurangi biaya awal.
Selanjutnya, para pembicara juga mengutamakan pentingnya strategi manajemen risiko yang inovatif dan kemitraan lintas sektor untuk mengatasi tantangan dalam investasi EV, seperti infrastruktur, volatilitas biaya produksi, dan perubahan regulasi, guna menciptakan ekosistem EV yang stabil dan berkelanjutan.
Pendekatan yang holistik dan kolaboratif ini sangat penting untuk menciptakan infrastruktur ekosistem EV yang berkelanjutan dan inklusif.
Institutional Banking Director PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Darma Lie, mengatakan, “Seiring dengan kemajuan Indonesia dalam perjalanan menuju pembangunan sektor kendaraan listrik (EV), Bank DBS Indonesia memahami pentingnya tidak hanya memberikan solusi pembiayaan yang inovatif, namun juga berperan sebagai mitra terpercaya untuk mendorong dan mengadvokasikan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor EV. Sebagai
Namun juga berperan sebagai mitra terpercaya untuk mendorong dan mengadvokasi regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor EV.
Sebagai Bank Terbaik Indonesia untuk ESG berdasarkan EuroMoney Awards 2024, Bank DBS Indonesia berkomitmen secara aktif demi masa depan dan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam forum AEML KEF. Kami percaya bahwa asosiasi ini bukan bertujuan untuk sekedar meningkatkan
“Kami percaya bahwa asosiasi ini tidak bertujuan untuk sekedar meningkatkan kesadaran terhadap penerapan EV di Indonesia, namun benar-benar akan menghasilkan kontribusi nyata atas perjalanan transisi transportasi ramah lingkungan di Indonesia.”