VIRALNEWS.ID - Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast, tengah menghadapi tantangan besar di pasar otomotif Amerika Serikat.
Kinerja penjualan yang melemah serta menyusutnya jumlah dealer menimbulkan kekhawatiran terhadap masa depan perusahaan di negara tersebut.
Menurut laporan CarsCoops pada Kamis (11/12), sejumlah mitra memilih menghentikan kerja sama dengan VinFast, menambah daftar persoalan yang dihadapi merek tersebut di AS.
Saat ini, VinFast memasarkan model crossover VF 8 dan VF 9 tiga baris, serta sebelumnya berencana meluncurkan VF 3 dan sebuah truk pikap.
Namun, performa pemasarannya tidak menunjukkan perkembangan positif. Selama Januari - Oktober 2025, hanya 1.413 unit kendaraan VinFast yang terdaftar di AS, turun 57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah dealer yang memasarkan kendaraan VinFast juga terus berkurang. AutoNews melaporkan bahwa kini hanya tersisa kurang dari dua lusin titik penjualan di seluruh AS.
Beberapa dealer telah menutup operasionalnya, termasuk satu gerai pada Juli, satu pada November, dan satu lagi di North Carolina yang dijadwalkan tutup sebelum akhir tahun.
Kondisi pasokan kendaraan di jaringan dealer yang tersisa pun memprihatinkan. Dari 22 dealer aktif, hanya 17 yang memiliki stok kendaraan, sebagian besar tidak lebih dari 15 unit.
Bahkan, satu dealer di Florida dilaporkan hanya menyimpan satu unit VF 8 tahun 2024 seharga 52.910 dolar AS.
VinFast sebelumnya menargetkan menjalin kerja sama dengan 125 dealer dan membuka ratusan gerai di AS pada akhir 2024, namun rencana tersebut belum terwujud.
Pembangunan pabrik di North Carolina yang dimulai pada 2023 dan seharusnya beroperasi pada 2024 juga terhenti. Pembukaannya kini ditunda hingga 2028.
Pemimpin VinFast, Thuy Thu Le, mengakui bahwa perusahaan menahan ambisi ekspansi agresifnya di AS. Ia menyebut kondisi pasar kendaraan listrik yang tidak stabil serta kebijakan tarif menjadi pertimbangan utama.
“Mengingat situasi tarif dan ketidakstabilan di pasar kendaraan elektrik, kami perlu melihat perkembangan lebih lanjut sebelum benar-benar mendorong ekspansi di AS,” ujar Thuy kepada AutoNews.
“Sampai kami melihat pertumbuhan dan stabilitas di pasar AS, kami tidak berniat membuka dealer baru. Fokus kami saat ini adalah memperkuat hubungan dengan dealer yang ada dan membantu mereka mencapai profitabilitas lebih cep