VIRALNEWS.ID - Event Kejurnas balap mobil musim 2024 akan digelar 6 seri sama dengan tahun ini. Hanya saja, ada beberapa penyesuaian di antaranya slot Kejurnas ITCR 3600 Max (ada dua kelas) akan dipisahkan dan kelas ITCR 1600 Max terancam vakum.
“Kejurnas balap mobil 2024 telah digelar untuk menggelar 6 putaran, yang berarti sama dengan musim balap mobil tahun ini. Soal apakah seluruh 6 seri akan digelar di Sentul International Circuit (SIC) Bogor, atau sebagian di Sirkuit International Mandalika, masih harus menunggu Rakornis dan persetujuan di Rakernas IMI Pusat,” ujar Arief ''Ato'' Budiarto, Ketua Komisi Balap Mobil Olahraga Mobil IMI Pusat.
Ato juga membuka opsi misalnya 6 putaran Kejurnas Balap Mobil yang seluruhnya diadakan di SIC, kemudian ada tambahan beberapa putaran lagi dilangsungkan di Sirkuit Internasional Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Namun persoalannya, hingga saat ini belum ada klub atau IMI Provinsi Nusa Tenggara Barat belum mengajukan permohonan untuk menggelar seri Kejurnas Balap Mobil di sirkuit Mandalika. Bisa jadi pengajuannya nanti pas di Rakornis atau disusulkan, kami masih menunggu sih,” lanjut Ato.
Dari beberapa kelas yang digelar di Kejurnas Balap Mobil, sudah ada usulan dan pengajuan untuk memisahkan kelas ITCR 3600 Max yang selama ini ada dua divisi yakni spec TCR dan Divisi Dua (Development).
“Tujuannya agar sama-sama berkembang. Khusus untuk kelas Development, kalau masih dipaksakan start bareng dengan pembalap/mobil spec TCR, bakal terlalu jauh gapnya. Tidak lucu kalau ada pembalap yang dioverlap hingga dua kali di slot tersebut. Kalau dipisah, sangat memungkinkan peserta (kelas Pengembangan) kembali banyak, karena akan Kembali kompetitif. Di sisi lain, kabarnya juga peserta TCR akan bertambah lebih dari 5 yang ada sekarang,” terang Ato.
ITCR 1600 Max Terancam Vakum
Persoalan juga mendera kelas ITCR 1600 Max, yang pernah menjadi salah satu kelas favorit dan paling bergengsi di Kejurnas Balap Mobil. Yakni minimal jumlah peserta.
Persoalan tersebut belum bisa diatasi, di sepanjang musim balap mobil ISSOM 2023, di mana selalu kesulitan mendapatkan minimal 5 peserta. Pada seri terakhir (seri 6) lalu bahkan seorang pembalap muda berbakat alumni gokart “dipaksakan” ikutan kelas ITCR 1600 Max untuk memenuhi kuota 5 mobil, sebagai syarat minimal sebagai Kejurnas.
Menurut Ato, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Dimitri Fitra Ditama selaku Direktur Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI). “Pada Jumat (22/12/2023) lalu, cukup lama kami berkomunikasi dengan Pak Dimitri, untuk mendapatkan jalan keluar agar ITCR 1600 Max tetap bisa digulirkan,” ungkap Ato.
Pertimbangan mempertahankan ITCR 1600 Max sebagai Kejurnas salah satunya karena adanya tim pabrikan yang membuat kelas tersebut menjadi bergengsi dan menarik. Kemudian, tim tersebut juga telah melakukan penelitian dan pengembangan untuk mobil balap yang tentu saja nominalnya tidak sedikit.
“Pak Dimitri sih butuh waktu untuk mengkonsolidasikan dengan team prinsipal dan sponsor. Salah satu solusi yang disebutkan di antaranya, dengan adanya tim satelit yang memperkuat beberapa pembalap, untuk mengatasi defisit pembalap di kelas bergengsi tersebut,” imbuh Ato.
''Saya juga menyampaikan opsi dan sifatnya hanya masukan, misalnya dengan migrasi ke kelas ITCR 3600 Max yang sama-sama kelas Kejurnas. Semoga segera ada jalan keluar terbaik sebelum Rakornis IMI pada pekan depan,” harap Ato.
Sementara itu, Dimitri Fitra Ditama sebagai Direktur TGRI ketika coba redaksi Mobilinanews hubungi melalui WhatsApp untuk mendapatkan konfirmasi dari kemarin siang, dan hingga jelang artikel ini ditayangkan belum meresponsnya.
Artikel Terkait
ISSOM 2023 : Kemenangan Amato, Hadiah Terindah Ulang Tahun Obara-san
ISSOM 2023 : Tiga Pembalap Honda Racing Indonesia Raih Juara Nasional di Kelas Berbeda
ISSOM 2023 : Dypo Fitra Juara Umum Kelas FFA Max 3600 STCR1, Target Tercapai
ISSOM 2023 : Umar Abdullah Pecah Telor, Perdana Juara Gunakan Honda Type-R fl5 TCR
ISSOM 2023 : Arie Aumos Tutup Musim Balap Mobil Dengan Amankan 3 Trofi Juara Umun